Padang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Indonesia telah lulus dari babak pertama krisis global dan resesi perekonomian dunia karena ekonomi Indonesia tidak jatuh pada pertumbuhan yang minus.

"Dunia memberikan apresiasi kepada Indonesia yang dianggap termasuk dari sedikit negara yang bisa mengatasi krisis global ini ditandai pertumbuhan ekonomi yang positif," katanya dalam ramah tamah dengan masyarakat Sumatra Barat di Padang, Minggu malam.

Apresiasi itu, menurut dia, menunjukkan sesungguhnya pada babak pertama krisis global, kita (Indonesia, red) telah lulus, karena tidak jatuh pada pertumbuhan ekonomi yang minus.

Meski demikian, tambahnya, dalam resesi perekonomian dunia, Indonesia sebagai bagian dari ekonomi global tidak pula kebal dan juga menerima dampaknya.

Karena itu, sejak akhir tahun 2008 dan selama 2009 upaya yang dilakukan Indonesia adalah mengurangi krisis dampak global tersebut, katanya.

"Alhamdulillah, meskipun terjadi beberapa permasalahan dalam perekonomian Indonesia seperti ada stagnasi dan kemunduran di satu atau dua titik, tetapi dunia memberikan apresiasi kepada Indonesia sebagai bagian negara yang bisa mengatasi krisis global," tambah SBY.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dari yang dialami negara lain, seperti Singapura yang semula plus tujuh persen, kini menjadi minus dua persen dan barangkali kali tahun ini bisa menjadi minus tujuh hingga sembilan persen.

Presiden mengatakan, mengapa Indonesia disebut lulus babak pertama krisis global, karena resesi perekonomian dunia belum usai.

"Ada ramalan, Insya Allah tahun mendatang sudah ada tanda-tanda pemulihan (krisis global, red)," tambahnya.

Ia menyebutkan, kita (Indonesia, red) sekarang dianggap sebagai negara yang mampu mengatasi krisis dan mudah-mudahan itu terjadi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009