Jakarta (ANTARA News) - Relawan Jaringan Muda Nahdlatul Ulama (JAMNU) Pro SBY-Boediono dideklarasikan di Jakarta, Senin sore, dengan ditandai pelantikan pengurus sebagai Koordinator Drs Fathan Subchi dan Sekretaris Ahmad Shodiq Noor, SAg.

Acara deklarasi relawan JAMNU untuk pemenangan SBY-Boediono diikuti ratusan simpatisan dan anggota relawan se-Jabodetabek dan dihadiri anggota dewan pembina JAMNU yaitu H Marwan Fadjar dan H Abdul Wahid Maftuh.

Fathan Subchi dalam sambutannya mengatakan, dukungan JAMNU kepada capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didasarkan bahwa SBY selama 2004-2009 telah menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin yang jujur, konsisten, dan mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi, keluarga dan kelompoknya.

Hal tersebut juga ditandai bahwa SBY berhasil memberantas KKN tanpa pandang bulu dan menegakkan sistem pemerintahan yang bersih dan baik untuk rakyat dalam masa lima tahun kepemimpinannya.

SBY juga tetap mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi serta berani menunjukkan keberpihakan kepada rakyat melalui progam bantuan langsung dan pemberdayaan sosial ekonomi, mampu menjaga keutuhan NKRI dari ancaman eksternal maupun gejolak internal, serta mengangkat martbat Indonesia di internasional.

JAMNU juga menilai bahwa cawapres Boediono adalah seorang ekonom bertangan dingin dan salah satu putra Indonesia terbaik yang bersih dari KKN dan telah teruji sebagai pribadi yang mampu bekerjasama dengan siapa pun dalam upaya mewujudkan kemajuan bangsa.

Untuk itu, kata Fathan, JAMNU menyatakan ikrar kesetiaan dan dukungan untuk memenangkan SBY-Boediono pada pilpres 8 Juli 2009, untuk mewujudkan harapan dan aspirasi warga NU dan masyarakat guna melanjutkan sistem pemerintahan yang bersih, program pembangunan yang dapat memberdayakan rakyat dan memperluas lapangan pekerjaan.

Fathan menegaskan, sebagai tindak lanjut ikrar dukungan SBY-Boediono, JAMNU menyerukan dan mengajak seluruh warga NU dan masyarakat untuk memperteguh tekad dengan memilih pasangan SBY-Boediono pada pilpres 8 Juli 2009.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009