Jakarta (ANTARA News) - Seniman dan mengaku simpatisan Partai Demokrat, Agoes Jolly, mengaku kecewa dengan iklan televisi calon presiden (capres) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinyanyikan mirip debfab lirik lagu iklan salah satu produk mie instan.

"Saya kecewa sekali dengan iklan capres kita yang menggunakan lagu `indomie`," katanya di Jakarta, Senin.

Iklan capres "SBY Presidenku" yang dinyanyikan oleh Indonesia Idol, Mike Mohede, memang mirip dengan iklan mie instan produksi salah satu perusahaan besar Indonesia ini dengan hanya mengubah lirik lagu pada iklan itu.

Pada pameran 52 karya seni rupa menyambut ulang tahun Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke-40 di Gedung Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki (TIM) itu, Agoes meminta penayangan iklan capres itu dihentikan.

Sebagai gantinya, iklan itu diganti dengan lirik lagu-lagu mengandung jiwa nasionalisme atau patriotisme, karena sebagai bangsa yang besar tidak pantas iklan capres dikaitkan dengan suatu produk.

Seniman yang mengawali karir dari seni patung, kemudian merambah ke seni lukis, seni tari dan operet itu juga menyinggung lagu iklan capres mirip produk iklan mie instan itu seharusnya dinyanyikan seniman yang telah dikenal oleh masyarakat luas.

"Pakai lagu garuda Pancasila atau lagu perjuangan lain dengan mengubah lirik dan dinyanyikan artis yang sudah punya nama seperti Titiek Puspa, Idris Sardi atau yang lain. Jangan pakai lagu yang `berbau` kapitalis seperti `indomie`," ujarnya.

Agoes mencontohkan sikapnya saat berkeliling dunia memamerkan karya-karya seni rupa terbaik seperti di Jepang, India, Australia, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat selalu membawa simbol kebesaran Indonesia seperti burung garuda dan Pancasila walau tanpa dibiayai pemerintah.

"Meski tidak dibiayai pemerintah dan sering dipandang sebelah mata sejumlah warga di luar negeri, tapi saya bisa sukses menggelar pameran dan bangga sebagai warga Indonesia," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009