"Dia petinju hebat yang luput dari pengamatan publik yang ternyata mempunyai kemampuan luar biasa, pukulannya mematikan," katanya di media center kantor Menegpora Jakarta, Selasa.
Adhyaksa mengungkapkan, pihaknya sempat datang ke Kalimantan Barat menyaksikan persiapan Daud Jordan untuk mempertahankan gelar PABA menghadapi petinju Filipina, Robert Allanic di GOR Pangsuma Pontianak, Kalbar, 27 Juni mendatang.
"Dan beruntungnya dia satu kelas dengan Chris John dan mempunyai promotor sama, Golden Boy Promotion. Jadi peluang itu terbuka lebar seandainya Chris John tidak bisa bertanding," katanya.
Kendati demikian, ia masih berharap Chris John bisa tampil kembali mempertahankan gelar.
Mengenai kondisi Chrisjon, pihak Menpora sudah mengirim Ketua BP2OPI Haryo Juniarto ke Amerika Serikat, Selasa (23/6) untuk melihat langsung perkembangan kondisi kesehatan Chris dan meminta keterangan langsung dari Golden Boy Promotion mengenai kepastian jadwal pertandingannya.
"Kita sudah memborong tiket untuk pertandingan nanti yang melibatkan banyak pengusaha," tambahnya.
Chrisjon pingsan usai menjalani latih tanding dan dari hasil pemeriksaan, Chrisjon diduga mengalami kekurangan oksigen dalam darah (hipoksia).
Kemungkinan besar Chrisjon tidak akan bisa menjalani pertandingan ulang dengan Rocky Juarez yang dijadwalkan di Staples Center, Los Angeles, Minggu WIB.
Dari dana yang terkumpul untuk pertarungan Chris John, Adhyaksa mengaku bahwa pihaknya telah mengumpulkan 150 ribu dolar AS dan sebesar 50 ribu dolar AS telah dikirim sebagai kompensasi pemindahan tanding dari Houston ke Los Angeles.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
