Produksi panen raya selama April, Mei, dan Juni diperkirakan sebanyak 10,56 juta ton
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menyebutkan neraca beras nasional hingga Juni 2020 akan mengalami surplus sebesar 6,4 juta ton dengan memperhitungkan stok beras, produksi dari panen raya, dan kebutuhan konsumsi beras masyarakat.

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi merinci stok beras pada akhir Maret tercatat sebanyak 3,45 juta ton yang tersebar di penggilingan, pedagang beras dan Perum Bulog di antaranya 1,4 juta ton.

Kemudian, produksi panen raya selama April, Mei, dan Juni diperkirakan sebanyak 10,56 juta ton.

"Produksi panen selama April-Mei-Juni sebanyak 10,56 juta ton, (ditambah stok 3,45 juta ton), kebutuhan konsumsi tiga bulan sebesar 7,6 juta ton, sehingga terdapat surplus 6,4 juta ton beras," katanya dalam rapat dengar pendapat virtual bersama Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden: Manajemen pengelolaan beras kunci antisipasi krisis pangan

Suwandi menyebutkan data produksi panen sebesar 10,56 juta ton bersumber dari Kerangka Sampling Area yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik.

Data tersebut mencatat 18 provinsi sentra padi menghasilkan panen pada April seluas 1,73 juta hektare; Mei seluas 1,38 juta hektare; dan Juni 740.000 hektare.

Berdasarkan sebaran panen per provinsi pada April-Mei-Juni, panen terbesar ada di Jawa Barat seluas 661.239 hektare; Jawa Timur 632.909 hektare; dan Jawa Tengah seluas 570.720 hektare.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi IV Sudin dari Fraksi PDIP mempertanyakan kebenaran data luas panen tersebut untuk menghindari potensi terjadinya kekurangan stok beras.

"Saudara Dirjen, Anda yakin surplus 6,4 juta ton? Karena Anda harus bertanggung jawab. Ini masalah nasional, masalah perut rakyat," kata Sudin.

Menanggapi hal tersebut, Suwandi meyakinkan bahwa perhitungan surplus beras bahkan bisa lebih besar dari yang diperkirakan sebesar 6,4 juta ton.

"Yakin, Pak. Karena ini belum memperhitungkan stok yang ada di rumah tangga petani, stok di konsumen, maupun di hotel, restoran, kantor, dan industri," katanya.

Baca juga: Menko Perekonomian sebut harga pangan cukup stabil
Baca juga: Mentan sebut neraca 11 komoditas pangan surplus

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020