Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Center for Electoral Reform (Cetro) Hadar Navis Gumay menilai acara debat capres putaran kedua lebih menghibur dibandingkan dengan debat putaran pertama pada 16 Juni 2009.

"Menurut saya debat ini lebih menghibur. Tetapi dari segi konten tetap belum ada kemajuan dari debat sebelumnya," kata Hadar seusai mengikuti acara itu di stasiun Metro TV Jakarta, Kamis malam.

Menurut dia, masyarakat umum masih mengalami kesulitan untuk memahami perbedaan-perbedaan program diantara ketiga capres.

Dalam debat tersebut, kata Hadar, ada kemajuan tetapi hanya suasananya saja yang lebih baik, menonjol dan rileks. Namun esensi dari program yang diperdebatkan itu masih belum sesuai harapan masyarakat.

Terlebih saat ini masyarakat Indonesia telah banyak menyaksikan perdebatan di layar televisi dari belahan dunia lainnya. Dan mereka belum menemukan perdebatan itu pada tiga capres ini.

Selain itu, pertanyaan dari moderator juga telalu banyak dan tidak mempertimbangkan waktu yang sempit. "Sehingga para capres tidak ada waktu lagi menyebutkan programnya secara detil," katanya.

Namun demikian, katanya, perjalanan debat itu masih lebih baik dibandingkan dengan debat sebelumnya. Untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilainya masih sedikit tegang, sementara Jusuf Kalla (JK) dan Megawati Soekarnoputri sudah lumayan lepas.

Sementara itu, tim sukses capres JK-Wiranto, Indra Piliang mengatakan, debat kali ini sudah menunjukan kemajuan dari debat sebelumnya.

Dengan cara seperti tadi menunjukkan bahwa ketiga capres sudah mulai rileks dan tidak tegang.

"Terutama Jusuf Kalla, seperti yang saya janjikan bahwa persoalan pengangguran dan kemiskinan adalah sudah `makanannya` jadi beliau sudah lebih menguasai," katanya.

Selain itu, sebelum debat JK sempat bersitirahat setelah dari Kompas, sehingga dalam debat terlihat lebih segar dan lebih sehat daripada debat sebelumnya.

"Karenanya dari sisi performa dan fisik, JK kali ini juga lebih baik," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009