Kasus positif COVID-19 di Kecamatan Wonosari, dari satu orang menjadi enam orang terjadi karena adanya ketidakjujuran dari pasien sehingga terjadi interaksi di tengah masyarakat dan menyebabkan terjadinya penularan
Gunung Kidul (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Immawan Wahyudi menyatakan kasus positif COVID-19 di Kecamatan Wonosari yang mencapai enam kasus disebabkan ketidakjujuran warga positif COVID-19 dan juga tidak taat di tengah situasi ini.

"Kasus positif COVID-19 di Kecamatan Wonosari, dari satu orang menjadi enam orang terjadi karena adanya ketidakjujuran dari pasien sehingga terjadi interaksi di tengah masyarakat dan menyebabkan terjadinya penularan," katanya di Gunung Kidul, Kamis.

Menurut dia, kasus di Kecamatan Wonosari ini cukup mencengangkan. Hal tersebut berbeda dari yang terjadi di wilayah Kecamatan Playen dan Kecamatan Ponjong. Dua wilayah ini sempat ada kasus positif namun tidak terjadi penularan melalui transmisi lokal.

Ia mengatakan sebagaimana tergambar dalam kronologi pada kasus itu, bila ada satu orang saja yang tidak taat aturan maka akan berdampak kepada seluruh elemen masyarakat sehingga dalam pengendalian COVID-19 ini membutuhkan sinergi antara pemerintah dengan masyarakat.

Menurut dia mengapa sampai enam orang lain terjangkit karena ada ketidakjujuran, ada ketidakdisiplinan, maupun pola hubungan yang tidak sejalan dengan suasana darurat COVID-19.

Kalau ada kejujuran dari yang bersangkutan dan kedisiplinan yang ditegakkan, kata dia, tentu akan berbeda hasilnya

"Dari aspek ini juga dapat kita simpulkan Gugus Tugas dengan seluruh masyarakat adalah juga korban dari ketidakdisiplinan dan ketidakjujuran warga yang terkena. Jangan malah dibalik seolah-olah ini kegagalan petugas," kata dia.

Dengan adanya temuan enam kasus positif COVID-19 di Wonosari ini, kata dia, Gugus Tugas tidak akan melakukan upaya khusus namun tetap memenuhi standar operasioal prosedur (SOPD0  selama ini yakni dengan melakukan tracing (penelusuran) terhadap interaksi pasien positif tersebut.

"Sudah dilakukan pengusutan mendalam kepada yang diduga berinteraksi dengan 'rapid test'. 'Tracking' (pelacakan) terhadap 143 warga hasilnya 19 orang positif 'rapid test' (belum pasti positif)," katanya.

Sedangkan dari 19 yang dilakukan "rapid test" ulang dan "swab" hasilnya lima orang negatif. Tinggal 14 dan di "rapid test" lagi hasilnya tiga orang positif langsung masuk kamar isolasi RSUD Wonosari dan tinggal 11 orang. Pada Rabu (29/4) ada temuan rapid test positif tiga orang jadi 14. Mereka sudah dikarantina di RSUD Saptosari.

Saat ini petugas tengah mati-matian memerangi COVID-19 di Gunung Kidul sehingga pihaknya berharap masyarakat mendukung apa yang dilakukan petugas dengan mentaati aturan-aturan yang ada.

"Mari kita bersama memberikan semangat motifasi kepada petugas yang berada di lapangan maupun tenaga medis yang ada di rumah sakit," demikian Immawan Wahyudi.

Baca juga: 11 PDP di Gunung Kidul meninggal dunia

Baca juga: Gunung Kidul belum rencanakan tempat khusus pemudik dampak COVID-19

Baca juga: Warga terdampak di Gunung Kidul-DIY butuhkan segera bantuan JPS

Baca juga: Gugus Tugas: Kasus COVID-19 di Sleman-DIY dalam sepekan grafiknya naik

Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020