Balikpapan (ANTARA News) - Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kampanyenya di Balikpapan, Minggu, mengungkapkan, dalam Pemilu 2004 ada sejumlah pejabat TNI dan Polri yang bersikap tidak netral.

"Mereka sudah menjalankan tugas dengan baik untuk tidak mengulangi apa yang terjadi tahun 2004 lalu. Beberapa oknum TNI dan Polri tidak netral dalam pemilu, itu tidak baik. Tetapi itu bukan kesalahan prajurit, bukan kesalahan lembaga, karena barangkali garis politik yang tidak benar. Kita pastikan sekarang ini TNI/Polri netral," kata SBY saat kampanye di Dome Convention Center, Balikpapan.

Tanpa menyebutkan oknum TNI dan Polri yang dimaksud, SBY mengatakan, TNI bertugas untuk menjaga keamanan termasuk menjaga pemilu sehingga harus bersikap netral.

"Itu yang benar, tentara tidak boleh berpolitik praktis, tidak boleh berpihak dalam pemilu. Tentara harus betul-betul menjadi pihak yang berdiri di tengah dan tetap netral," katanya.

Menurut SBY, TNI juga diharapkan dapat terus menjaga keamanan nasional yang saat ini berjalan dengan baik dibanding masa sebelumnya.

"Keamanan sudah jauh membaik dan pulih kembali. Mari pertahankan lagi di masa depan. Kalau keamanan baik, rakyat merasa aman, ekonomi akan tumbuh dan jelas kesejahteraan terus meningkat," katanya.

SBY juga mengajak rakyat Indonesia mempertahankan negara yang aman mencegah konflik dan permusuhan di antara anak bangsa.

SBY hadir bersama Ibu Ani Yudhoyono dan putra bungsunya Edhie Baskoro.

Hadir juga sejumlah pimpinan parpol pendukung SBY-Boediono seperti Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Sekjen Dewan Syuro PKB Andi M Ramli, Ketua Umum PNBK Erros Djarot, Ketua Umum PPD Oesman Sapta, Ketua Presidium Republikan Syahril MS dan Ketua Umum PDP Roy BB Janis.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009