Jakarta (ANTARA News) - PT Pfizer Indonesia dan Klinik Berhenti Merokok Rumah Sakit Persahabatan meluncurkan program kompetensi berhenti merokok secara terpadu (Quitters Are Champions).

"Program ini ditujukan bagi meraka yang berkeinginan kuat untuk berhenti merokok, namun belum berhasil menghentikan kebiasaan tersebut" kata Kepala Program Klinik Berhenti Merokok RS Persahabatan, Dr Ahmad Hudoyo SpP (K), pada peluncuran program terapi berhenti merokok di Jakarta, Senin.

Menurut dia, kegiatan ini diinisiatifi dari tingginya angka kegagalan perokok untuk berhenti merokok tanpa bantuan. Sekitar 95 persen perokok yang ingin berhenti merokok tidak berhasil.

Kebisaan merokok, kata dia, merupakan hal yang sulit ditinggalkan karena sifat adiktif nikotin, namun sebuah riset dari Amerika Serikat menyatakan dukungan sosial memiliki peranan yang penting dalam memutuskan apakah seseorang memulai atau berhenti merokok.

"Hendaknya disadari dampak dari merokok tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang-orang terdekat seperti suami atau istri, anak dan kerabat," kata dokter spesialis paru dari RS Persahabatan ini.

Ia mengatakan, RS Persahabatan dan Pfizer ingin memberikan contoh bagaimana keterpaduan dukungan lingkungan dan terapi medis yang tepat, dapat membantu perokok memenangi perjuangannya untuk berhenti merokok dan menjalani kehidupan yang sehat dan berkualitas.

"Salah satu keberhasilan dari berhenti merokok adalah adanya jaringan dukungan yang kuat dari lingkungan," jelas dia.

Sementara dokter spesialis kejiwaan RS Persahabatan, Tribowo T Ginting, SpKJ mengatakan, dibanding kokain dan morfin, nikotin adalah sebuah komponen yang tingkat kecanduannya (adiktif) 5 sampai 10 kali lebih kuat dalam menimbulkan efek psikoaktif pada manusia.

Beban yang ditimbulkan, kata dia, di antaranya turunnya produktifitas, beban ekonomi, sosial, kesehatan, dan akhirnya menyebabkan kematian.

Berdasarkan data yang ada, dari 70 persen orang yang berhenti merokok, hanya 5 sampai 10 persen yang dapat melakukannya tanpa bantuan.

"Keberhasilan sulit dicapai jika tidak ada keinginan yang kuat, dukungan dari keluarga serta terapi medis yang tepat," katanya.

Manajer Pemasaran PT Pfizer Indonesia, Christina Limewaty mengatakan, kegiatan ini merupakan refleksi dari komitmen untuk memberikan solusi terpadu dan dukungan yang tepat bagi perokok yang ingin berhenti merokok.

"Kami prihatin dengan dampak buruk diakibatkannya bagi perokok aktif maupun pasif," katanya.

Program Quitters Are Champions terbuka untuk perokok aktif berusia 18 tahun ke atas yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya yang mendapat dukungan dari orang terdekatnya.

Menurut dia, kegiatan ini berjalan selama tiga bulan (Agustus-November 2009) di bawah pengawasan tim medis dari RS Persahabatan, dengan menyaring 10 perokok yang beruntung untuk mendapatkan terapi berhenti merokok.

"Peserta terpilih hanya perlu menandatangani surat kontrak kerjasama selama program, mereka akan mematuhi peraturan yang ditentukan," katanya.

Pfizer juga meluncurkan program "Stop Merokok" 90 hari dengan menggunakan mobil konsultasi keliling untuk memberikan bantuan konsultasi berhenti merokok di wilayah DKI Jakarta.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009