Malang (ANTARA News) - Tingkat pengiriman uang (remitensi) dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengadu nasib di berbagai negara ke Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam tahun 2009 diperkirakan berkurang sebagai dampak adanya pemulangan TKI secara besar-besaran.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang Djaka Ritamtama, Kamis, mengatakan, remitensi dari ribuan TKI asal Kabupaten Malang selama ini rata-rata mencapai Rp300 miliar hingga Rp600 miliar lebih.

"Kalau pemulangan TKI yang bekerja di sektor perkebunan secara besar-besaran ini juga menimpa para TKI asal Kabupaten Malang, pasti berdampak pada remitensi yang dikirim ke daerah ini," katanya.

Hanya saja, katanya, sampai saat ini pihaknya belum tahu pasti jumlah TKI yang dipulangkan tersebut dan saat ini Disnakertrans tengah menggandeng sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang perburuhan untuk melakukan pemetaan terkait adanya PHK TKI di luar negeri.

Setelah melakukan pemetaan TKI yang dipulangkan khususnya di daerah kantong TKI seperti di Kecamatan Bantur, Gondanglegi, Sumbermanjing Wetan dan Tirtoyudo, katanya, mereka akan diberi pelatihan keterampilan dan diupayakan agar tidak kembali lagi menjadi TKI.

Ia mengakui, setelah diberikan ketrampilan dan diketahui potensi masing-masing mantan TKI itu, baru ditempatkan di beberapa perusahaan yang membutuhkan atau membuka usaha sendiri sesuai kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

"Kita berharap pelatihan ketrampilan untuk menambah pengetahuan sekaligus salah satu alternatif lahan pekerjaan baru bagi para mantan TKI ini mampu menekan keinginan mereka untuk kembali lagi bekerja di negeri orang (luar negeri)," tegasnya.

Pengiriman TKI dari Kabupaten Malang rata-rata mencapai 5 ribu orang per tahun dengan negara tujuan terbesar Asia Pasifik untuk sektor rumah tangga dikirim ke Malaysia, Arab Saudi dan Singapura, sedangkan sektor formal terutama industri dan perkebunan ke Malaysia dan Taiwan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009