Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore menguat 20 poin menjadi Rp10.200-Rp10.235 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.220-Rp10.235.

Kenaikan rupiah pada sore ini sedikit turun dibanding pagi, karena belum muncul isu yang berarti untuk mendorong rupiah naik lebih jauh, kata Dirut Financ Corpindo, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa.

Edwin Sinaga mengatakan, pelaku pasar sebenarnya saat ini bersikap menunggu terhadap berbagai hal yang akan terjadi di dalam negeri.

Selain itu, rencana perbankan yang akan segera menurunkan suku bunga kreditnya juga menjadi perhatian pelaku pasar, katanya.

Menurut dia, pemilihan presiden yang akan berlangsung 8 Juli 2009 merupakan faktor utama yang terus ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar.

Kampanye pilpres pertama dilakukan oleh pasangan Mega-Prabowo yang menimbulkan kemacetan Jl Thamrin- Sudirman Jakarta namun tidak menimbulkan aksi yang berlebihan, katanya.

Ia mengatakan, pelaku pasar juga memperhatikan kinerja ekonomi nasional pada kuartal kedua 2009 yang diperkirakan akan semakin membaik.

Perkiraan itu diharapkan akan memicu ekspor impor Indonesia yang pada gilirannya akan memicu cadangan devisa terus meningkat, ucapnya.

Namun, lanjut dia rupiah sepanjang pekan ini diperkirakan tidak akan dapat menembus angka Rp10.000 per dolar, meski demikian pada akhir tahun akan mencapai angka Rp9.500 per dolar.

Rupiah akan dapat mencapai angka Rp9.500 per dolar pada akhir tahun ini, apabila semua itu kegiatan di dalam negeri berjalan lancar yang didukung aktifnya pelaku asing bermain di pasar saham maupun uang, katanya. (*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009