Jakarta, 1/7 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik, SE memberikan penghargaan kepada 11 maestro kebudayaan tahun 2008-2009 di gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (26/6). Pemberian penghargaan maestro kebudayaan ini dilakukan sejak tahun 2007, sebanyak 35 maetro seni tradisi dari berbagai daerah di tanah air telah menerima penghargaan dari Menbudpar.

Depbudpar menilai para maestro seni tradisi tersebut telah berjasa dalam mewariskan ilmu pengetahuannya (transfer knowlege) yang berakar pada nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia kepada generasi muda, sehingga seni tradisi tersebut diharapkan tidak mengalami kepunahan.

Pemberian penghargaan diharapkan akan mendorong terlaksananya pewarisan tradisi Indonesia yang semakin langka sehingga melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa yang diperlukan terutama untuk menghadapi tuntutan zaman dalam bersikap, berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Menbudpar Jero Wacik menyatakan, Pemerintah (Depbudpar) perlu memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang telah berjasa terhadap pembangunan dan pelestarian kebudayaan Indonesia. Para maestro seni tradisi sangat penting artinya bagi bangsa dan negara, karena telah mengabdikan tenaga dan pikirannya dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya khususnya seni tradisi, kata Menbudpar.

Para maestro seni tradisi yang dipanggil ke Jakarta sebanyak 11 orang, satu orang maestro seni tradisi tahun 2007-2008 yaitu Zulkaidah Boru Harahap dari Sumatera Utara tidak dapat hadir karena sakit.

Kesebelas maestro seni tradisi tersebut adalah; Zulkaidah Boru Harahap dengan bidang karya Opera Batak dari Sumatera Utara, Drs. Ida Wayan Oka Granoka (Seni Teater) dan I Made Taro (Tradisi Lisan) dari Bali, Suyati Tarwo Sumosutargio (Tari Tradisional) Jawa Tengah, Bernard Ginupit (Seni Musik) Sulawesi Utara, Djalaluddin (Sastrawan/Foklor) Bengkulu, Abdul Muin Daeng Mile (Musik Tradisional/Gendang) Sulawesi Selatan, Enoch Atmadibrata (Teater Rakyat) Jawa Barat, Chan Umar (Seniman Ukir Khas Minangkabau) Sumatera Barat, Hendrik Julieus Mantiri (Musik Tradisional/Bambu) Sulawesi Utara, dan Jamhar Akbar (Sastra Lisan/Lamut) Kalimantan Selatan.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Informasi dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009