Jakarta (ANTARA News) - Capres yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, Megawati Soekarnoputri, di Jakarta, Kamis malam, menegaskan, segala upaya mengimplementasikan kebijakan pembangunan negara harus merujuk kepada Pancasila.

Ia menyatakan itu menanggapi pernyataan capres yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura, Jusuf Kalla, merespons masalah toleransi sosial, pluralisme, mengentalnya solidaritas putra daerah serta banyak Peraturan Daerah (Perda) berbasis agama.

"Saya seratus persen sama dengan Pak Jusuf Kalla soal Bhinneka Tunggal Ika. Dengan spirit itu, keanekaragaman apakah dalam hal etnis, agama, suku, dan budaya, ada perekatnya," kata Megawati Soekarnoputri.

Selain perekat itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga wadah bersama, yakni NKRI.

"Dan yang lebih penting lagi, rujukannya adalah Pancasila. Semua rujukan ke sana, bahwa bagi saya Pancasila itu bintang pengayom bangsa sedangkan implementasinya dalam konstitusi," ujarnya.

Dalam konteks berkonstitusi, Megawati Soekarnoputri menyayangkan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah dengan susah payah dibuat para pendahulu, tetapi mengalami empat kali amendemen.

"Mengamendemen UUD empat kali, apakah itu sudah diimplementasikan keseluruhannya, kan belum? Kita harus melihat, mana-mana yang sekiranya perlu diperbaiki. Dengan demikian konstitusi itu efektif, sebagai narasumber segala perundang-undangan di negara kita ini," katanya.

Menanggapi masalah-masalah perbatasan, Megawati Soekarnoputri mengawalinya dengan menyatakan, NKRI harus tetap dijaga, apa pun risikonya.

"Dalam kaitan ini, harus dibuat berbagai kebijakan dan program terobosan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar itu," katanya.

Bekerja sama dengan DPR RI, lanjutnya, masalah perbatasan, dan kondisi pulau-pulau terluar di Indonesia sebagai bagian integral dari wilayah NKRI, mesti diperhatikan serius.

"Jadi jelasnya, tentang masalah perbatasan ini, kita harus melihat realita kehidupan di sana. Apakah itu di perbatasan daratan, dan pulau-pulau terluar. Jangan hanya lihat dari kacamata `informasi teknologi` (IT). Datang ke sana, memberi kesejahteraan, juga perhatikan masalah pemetaan dan patok-patok perbatasan yang sering bermasalah, di samping penguatan kekuatan militer," ujar Megawati Soekarnoputri lagi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009