Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji tidak akan pernah menyerahkan masalah sengketa perbatasan kepada pihak luar, termasuk lembaga internasional setingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pada debat capres di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis malam, Yudhoyono menilai kesalahan terlepasnya Timor Timur dan Pulau Sipadan serta Pulau Ligitan karena pemerintah menyerahkan penyelesaian masalah tersebut ke pihak luar.

"Tidak akan pernah masalah seperti itu diserahkan kepada pihak luar, tetapi harus diselesaikan sendiri," ujarnya.

Yudhoyono menjanjikan jalan diplomasi yang tegas dan keras untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kedaulatan Indonesia.

Sedangkan untuk menjaga perbatasan dan pulau-pulau terluar, Yudhoyono dalam debat bertajuk "NKRI, Demokrasi, dan Otonomi daerah" itu, berjanji untuk meningkatkan sarana transportasi dan pembangunan infrastruktur sehingga wilayah-wilayah terluar tersebut tidak merasa di"anaktiri"kan.

"Ke depan, kita bangun perbatasan. Perbatasan adalah milik kita sekaligus menjadi benteng," ujarnya.

Dalam pernyataan tertutupnya pada debat berlangsung dua jam itu, Yudhoyono menegaskan keutuhan NKRI dan kedaulatan bangsa adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.

Ia juga menegaskan bahwa perkembangan demokrasi dan otonomi daerah harus membawa kebaikan bagi bangsa dan negara.

Untuk itu, ia menyebutkan slogan kampanyenya pada Pemilu 2009, yaitu "Pemerintahan bersih untuk rakyat", sebagai cara terbaik untuk membawa kebaikan dari demokrasi dan otonomi daerah.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009