Jakarta (ANTARA News) - Kaum Muda Partai Golkar mengharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberhentikan Andi Mallarangeng sebagai juru bicara presiden, karena mereka menilai pernyataan Andi tentang belum siapnya waga Sulsel menjadi Pilpres pada 2009 dapat menimbulkan benih-benih konflik sosial.

Koordinator Kaum Muda Partai Golkar, Lutfi Alkatiri, dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa perkembangan situasi politik nasional saat ini mulai menghangat akibat suasana kompetisi dalam Pemilihan Presiden 2009.

Namun, dia berharap perlu dijaga agar tetap berada dalam semangat kebangsaan, kemajemukan dan kebersamaan.

Lutfi menilai, pernyataan Andi Mallarangeng mengenai belum saatnya warga Sulsel menjadi presiden pada kampanye dialogis di Makassar 1 Juli lalu dapat mengusik rasa persatuan dan kesatuan bangsa ini. Karena setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam politik.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Hasanuddin Masaille, meminta masyarakat khususnya warga Sulsel agar menyikapi secara arif dan bijaksana dalam menanggapi pernyataan Andi Mallarangeng.

Menurut Masaille, pernyataan Andi Mallarangeng tersebut perlu ditanggapi secara bijak dan tidak perlu ditanggapi secara emosional dan berlebihan, karena hanya akan merugikan masyarakat Sulsel sendiri jika sampai harus terpecah belah dan bertikai.

"Pernyataan Andi Mallarangeng perlu disikapi secara kekeluargaan dan secara ilmiah dalam forum ilmiah, sehingga dapat segera dicari jalan keluarnya agar tidak terulang lagi pernyataan tersebut," katanya.

Dalam klarifikasinya, Andi Mallarangeng mengatakan bahwa pernyataannya itutidak untuk mendiskreditkan warga Sulsel, namun hanya mengemukakan, untuk periode 2009-2014 belum saatnya warga Sulsel memimpin Indonesia, karena ada calon lain yang lebih baik.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009