Cirebon (ANTARA News) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta kalangan pondok pesantren tidak terpengaruh gencarnya kampanye hitam yang menjelek-jelekkan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang marak belakangan ini.

Sekjen PKB Lukman Edy saat menghadiri acara Silaturahim Kyai, Ulama Pengasuh Pondok Pesantren se-Wilayah III Cirebon di Pondok Pesantren Miftahul Muta`alimin Babakan Ciwaringin Cirebon, Jawa Barat, Jumat, mengatakan, kampanye hitam tersebut sengaja dilakukan untuk melemahkan dukungan kepada SBY-Boediono.

"Banyak kampanye hitam yang dilakukan tim sukses-tim sukses yang lain. Kalau tidak dijawab, akan membuat kader dan pendukung dari pondok pesantren akan menurun semangat dukungannya," katanya.

Lukman lantas mengklarifikasi sejumlah isu yang dimunculkan sebagai kampanye hitam, di antaranya adalah isu Boediono dan istrinya yang beragama Katolik.

"Itu tidak benar, saya berani jamin," kata Lukman seraya menceritakan bahwa pada suatu kesempatan ia pernah menjadi imam sholat dengan Boediono yang saat itu menjadi Menko Perekonomian sebagai salah satu makmumnya.

Menurut Lukman, ada juga isu-isu yang sengaja disebarkan khusus di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) agar mereka tidak memilih SBY-Boediono.

Misalnya, jika SBY-Boediono menang maka NU akan mengalami kesulitan mengajarkan dan mengembangkan ajarannya karena SBY didukung oleh kelompok Wahabi yang memusuhi NU. Menteri Agama juga akan diisi orang Wahabi.

"Pasti bapak-bapak menerima selebaran atau SMS (pesan singkat via telepon genggam) yang mengatakan kalau SBY memerintah maka ajarannya Wahabi, karena partai pendukungnya PKS," katanya.

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal itu memastikan bahwa semua isu tersebut tidak benar. PKB, sebagai bagian dari warga NU, tahu hal yang sebenarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Muta`alimin KH Muhaimin As`ad menegaskan, pihaknya tetap sejalan dengan PKB untuk melanjutkan pemerintahan SBY.

"Dukungan kita kepada Pak SBY jangan disangsikan. Kalau ada isu tidak mendukung (SBY), itu tidak benar," katanya.

Dalam acara yang diikuti ratusan kiai itu juga digelar istighotsah atau doa bersama mendoakan agar pilpres berlangsung damai dan pasangan SBY-Boediono tampil sebagai pemenang. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009