Teheran (ANTARA News/AFP) - Seorang ulama Iran yang berpengaruh mengatakan Jumat bahwa beberapa staf kedutaan besar Inggris di Iran akan diadili karena diduga telah menyulut kekerasan pasca pemilihan presiden, langkah yang akan membuat makin tegang hubungan kedua negara.

"Dalam insiden-insiden ini, kedutaan besar mereka hadir, beberapa orang telah ditangkap. Tentu saja mereka akan diadili, mereka telah membuat pengakuan," Ahmad Jannati, pemimpin Dewan Wali yang berkuasa di Iran mengatakan pada shalat Jumat di Teheran.

Menurut pemerintah Inggris, tujuh dari sembilan staf lokal yang pada awalnya ditahan oleh pemerintah Iran sekarang telah dibebaskan.

Iran menuduh para staf Kedubes itu menghasut kerusuhan dalam konflik yang meletus karena terpilihnya kembali Presiden Mahmud Ahmadinejad yang diperselisihkan, yang telah disahkan Senin oleh Dewan Wali.

Inggris menolak tuduhan itu sebagai tak berdasar dan minta pembebasan segera staf yang masih ditahan.

Sumber-sumber diplomatik Eropa mengatakan pekan ini bahwa negara-negara EU telah mempertimbangkan proposal dari Inggris untuk menarik semua duta besar mereka dari Teheran sebagai protes atas tindakan Iran.

Jannati, yang dekat dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan pendukung kuat Ahmadinejad, mengatakan musuh-musuh telah merencanakan "revolusi beludru" di republik Islam itu. Khamenei melukiskan Inggris, yang telah lama memiliki hubungan yang bergolak dengan Iran, sebagai "yang paling jahat" dari musuh-musuh itu.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009