Jakarta (ANTARA News) - Chodri perajin manik dengan teknik melukis di atas api memanfaatkan limbah botol parfum untuk menghasilkan kerajinan tangan jenis perhiasan seperti kalung, gelang, bros dan cincin dengan nama Reka Cipta Manik.

"Saya ingin tetap melestarikan manik sekaligus menggunakan bahan-bahan di sekitar yang ramah lingkungan," katanya di stan Jakarta Pusat yang terletak di Hall B1 arena Jakarta Fair Kemayoran (JFK), Sabtu.

Saat ini dia mengaku sedang mengurus perihal hak paten hasil kreasinya setelah mengajukan segala persyaratan kelengkapannya.

"Banyak tawaran untuk pelatihan di negara lain seperti Malaysia, tapi saya menunggu keluar hak patennya dulu," ujarnya.

Mengenai keikutsertaan yang keempat pada ajang yang sama tahun ini, Chodri menilai penjualan menurun sekitar 25 persen dibanding pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp19 juta.

"Pengunjung tetap ramai namun penjualan tidak sebaik tahun lalu," ujarnya.

Hasil karyanya banyak didistribusikan di Martapura dan Bali serta telah diekspor ke 10 negara di antaranya ke Malaysia, Australia, Jepang, Korea, Zimbabwe, dan Belanda.

Bapak yang dahulu bekerja di biro wisata sebelum berwiraswasta ini mengatakan mulai menekuni usaha ini pada 1987 dan menuturkan telah mengikuti banyak pameran dan memberi pelatihan proses pembuatan karya seni tersebut bekerja sama dengan antara lain badan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah), Wali kota Jakarta Pusat, dan Dinas Perindustrian.

Usaha yang dirintisnya juga mempekerjakan sekitar 37 pegawai yang merupakan warga sekitar tempat tinggal sekaligus galeri dan tempat kerjanya di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Saya juga menyeleksi para pegawai dan mengutamakan mereka yang anggota keluarganya butuh biaya untuk bersekolah," ujarnya.

Kaum ibu juga bekerja merangkai kalung sesuai desain yang telah ditentukan selama 3-4 jam di tempatnya dan mendapat penghasilan sekitar Rp600-900 ribu, lanjutnya.

Chodri mengaku tidak memiliki latar belakang seni untuk mengerjakan hal ini namun dirinya mau belajar dan masih ingin mengembangkan usahanya untuk benda interior.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009