Manado (ANTARA News) - Ratusan demonstran yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Anti Rasis Sulawesi Utara (Gemar Sulut) membakar topeng wajah Juru Bicara Presiden, Andi Alifian Malarangeng, di Manado, Senin (6/7).

Aksi itu berlangsung di depan kantor Minahasa Law Centre (MLC), Manado, dengan agenda memprotes pernyataan Andi selama kampanye lalu yang mengatakan belum saatnya orang Sulawesi Selatan jadi pemimpin di negeri ini.

"Itu hal yang sangat tidak etis dan untuk diungkapkan di negara yang menghargai hukum dan di alam yang mulai tumbuh sistem demokrasi," kata Baso Affandi pimpinan demo tersebut.

Affandi mengatakan warga Sulut sangat menghargai kebhinekaan, keberagaman dan nilai-nilai pluralisme serta menjunjung tinggi nilai-nilai dan kaedah-kaedah hukum yang berlaku.

Demonstran juga mengecam dan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menindaklanjuti serta mengusut tuntas pernyataan tersebut sebagai bentuk pelanggaran Pilpres.

"Kami mengimbau agar seluruh tim kampanye dan para elit politik untuk menjaga situasi bangsa agar tetap kondusif, dan tidak terpancing dengan upaya provokasi pihak-pihak tak bertanggungjawab," ujar Affandi.

Para demonstran sempat berdialog dengan sejumlah tokoh seperti Arifin Assegaf dan Reyner Ointoe dari MLC, kemudian turun dan membawa topeng bergambar Andi Malarangeng, lalu membakarnya.

Sementara itu sejumlah warga di kota Manado ikut menyesalkan pernyataan Andi Malarangeng tersebut.

"Seharusnya sebagai seorang intelektual, Andi Malarangeng jangan mengeluarkan pernyataan seperti itu, atau jangan-jangan ini disengaja untuk menaikkan pamor salah satu Capres," ujar Rahman (26) warga Titiwungen Selatan. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009