Mazar-i-Sharif, Afganistan (ANTARA News/AFP/Reuters) - Empat tentara persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO dan dua orang tua Afgan tewas akibat ledakan bom di luar kota Kunduz, Afganistan utara, pada Senin, kata polisi dan persekutuan itu.

Pejabat tinggi sandi Afgan menyatakan keempat orang itu warga Amerika Serikat, tapi tentara Amerika Serikat dan Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan NATO tidak mau menyebut kebangsaan mereka.

"Saya dapat memastikan bahwa empat tentara ISAF tewas," kata perwira ISAF dengan syarat tak dikenali, "Mereka tewas akibat ledakan bom rakitan di Afganistan utara."

Kendaraan mereka dihantam ledakan saat mereka melintasi jembatan ketika beriringan di daerah Khan Abad, propinsi Kunduz, kata kepala sandi daerah Jenderal Abdul Majid Azimi kepada kantor berita Prancis AFP.

Mereka adalah warga negara Amerika Serikat, yang melatih polisi Afgan, katanya.

Kepala polisi Kunduz Abdul Razaq Yaqoubi menyatakan terjadi ledakan, yang mengakibatkan dua orang tua dan empat orang asing tewas.

Dua anak-anak luka akibat ledakan itu, katanya.

"Kami ke daerah itu dan membantu memasukkan mayat itu ke mobil. Yang saya bisa katakan ialah ada empat orang asing, tentara, tewas. Saya tidak tahu kebangsaan mereka," katanya.

Jika korban itu warga Amerika Serikat, berarti sudah 719 tentara negara adidaya tersebut tersebut tewas di Afganistan sejak serbuan pimpinannya atas negara terkoyak perang itu pada 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban.

Dengan kematian itu, 1.210 tentara asing tewas di Afganistan sejak serbuan akibat Taliban tidak mau menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin itu, yang dituduh Amerika Serikat mendalangi serangan atas negara adidaya tersebut beberapa bulan sebelumnya.

Terdapat hampir 90.000 tentara asing di Afganistan, kata perkiraan berdasarkan angka Pentagon.

Tentara Afgan dan asing meningkatkan usaha melawan pejuang itu, yang memperhebat serangan ke tingkat tinggi pada beberapa pekan belakangan menjelang pemilihan umum daerah dan presiden di negara tersebut pada 20 Agustus.

Ledakan bom di Afganistan pada ahir Juni menewaskan seorang tentara anggota pasukan pimpinan NATO di negara terkoyak perang itu untuk menghadapi perlawanan Taliban, kata tentara.

"Seorang anggota ISAF tewas akibat seranga IED (peledak rakitan) di Afganistan timur pada pagi ini," kata pernyataan ISAF tanpa merinci.

Kebanyakan tentara asing di Afganistan berasal dari Amerika Serikat, tapi ada juga tentara dari sekitar 40 negara lain, yang memerangi perlawanan pimpinan Taliban, yang disingkirkan dari pemerintahan dalam serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001.

Tentara Jerman menyatakan tiga tentara berusia 21-23 tahun tewas sesudah kendaraan berlapis baja mereka terjungkal saat memutar dalam bakutembak dengan pejuang di dekat kota Kunduz, Afganistan utara, pada pekan sebelumnya.

Kematian itu menjadikan 35 jumlah tentara Jerman tewas di Afganistan sejak 2002, tempat mereka menjadi bagian dari serdadu ISAF dan merupakan bagian dari tentara dari 42 negara.

Jerman menempatkan sekitar 3.700 tentara di wilayah secara umum damai di Afganistan utara.

Satuan itu ditingkatkan menjadi hingga 4.400 tentara menjelang pemilihan presiden Afganistan pada Agustus.
(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009