Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perdagangan (Depdag) berupaya meningkatkan pangsa pasar ekspor ke China dengan mengikutsertakan setidaknya 80 perusahaan dalam negeri dalam pameran bertaraf internasional China Asean Expo di Naning, Guangxi, China pada Oktober 2009.

"Jadi minimal 80 perusahaan dari Indonesia ikut dalam pameran ini untuk memenuhi stan yang telah disediakan," ujar Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Bachrul Chairi usai penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Sekjen Partai Komunis Provinsi Guangzhi, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, saat ini baru 65 perusahaan yang sudah memastikan diri ikut dalam pameran tersebut. Padahal stan yang disiapkan untuk delegasi Indonesia adalah 110 stan.

Bachrul mengatakan pada pameran keenam yang diikuti Indonesia di Nanning itu ditargetkan mencapai 16 juta dolar AS atau naik sekitar 15 persen dari tahun lalu.

Bachrul menjelaskan besarnya nilai transaksi bukan menjadi target utama mengikuti pameran tersebut. Ia mencontohkan kesuksesan pameran tahun lalu bukan hasil transaksi yang mencapai 14 juta dolar AS namun masuknya tiga perusahaan China yang berinvestasi di Kalimantan.

Pada pameran kali ini, delegasi Indonesia akan mengikutsertakan satu kota sebagai City of Charm, yakni Kutai, Kertanegara, Kalimantan Timur.

Pada kesempatan itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan provinsi Guangzhi yang berada di bagian selatan China tersebut banyak memiliki kesamaan dengan Indonesia.

"Jadi, percuma juga kalau yang dibawa itu produk yang sejenis. Kita memang akan mencermati betul produk yang dipamerkan di sana," katanya.

Menurut Mendag, beberapa produk yang pasti diminati penduduk Guangzhi antara lain buah segar, hasil kayu, hasil pertanian, rotan dan furnitur, sarang burung walet, produk spa, serta perhiasan. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009