Jakarta (ANTARA News) - Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Anti Korupsi mengingatkan elite politik negeri ini agar tidak terus memperkeruh suasana serta mengimbau seluruh masyarakat untuk mengawal proses demokrasi di Indonesia.

"Terkait persoalan pemilu, kami berpendapat bahwa pilpres harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan KPU," ujar juru bicara Forum BEM Deny Firmansyah kepada pers di Jakarta, Selasa.

Ditegaskannya bahwa kalangan mahasiswa merasa perlu mengingatkan para elite politik di negeri ini agar memberikan contoh teladan yang baik dalam pelaksanaan proses demokrasi di Indonesia kepada seluruh rakyat.

Seluruh elemen masyarakat Indonesia juga diimbau agar bersama-sama mengawal proses berdemokrasi di Indonesia saat ini.

Sementara mengenai proses pemberantasan korupsi, kalangan Forum BEM itu menyatakan bahwa para mahasiswa tidak peduli dengan siapapun yang nantinya terpilih sebagai presiden mendatang. Mereka hanya menghendaki agar capres terpilih mempunyai komitmen kuat memberantas korupsi secara transparan dan tanpa tebang pilih.

"Tentunya agar pemberantasan korupsi ini berjalan maksimal, dibutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk kalangan LSM dan pers sebagai pengontrol upaya-upaya pemberantasan korupsi," ujarnya.

Para mahasiswa itu juga berharap agar RUU Pengadilan Tipikor yang saat ini masih dibahas DPR bersama pemerintah segera disahkan menjadi Undang-Undang.

Berbagai upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK sebagai lembaga independen, menurut kalangan mahasiswa, akan semakin maksimal apabila UU Pengadilan Tipikor telah disahkan DPR.

Terkait dengan prestasi memberantas korupsi di Indonesia, Forum BEM Anti Korupsi berinisiatif memberikan penghargaan "Coruption Award" kepada sejumlah pihak yang dinilai telah berjasa diantaranya KPK, ICW dan Pers Indonesia.

Forum BEM Anti Korupsi terdiri dari BEM-BEM sejumlah universitas, seperti Universitas Jayabaya, Universitas Ibnu Chaldun, Universitas Tarumanegara, Universitas Trisakti, STIE Perbanas, Universitas Borobudur, Universitas Muhammadiyah Jakarta, IISIP dan Universitas Hamka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009