Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Serangan rudal AS telah menghancurkan sebuah kompleks di markas komandan perang Taliban Pakistan Baitullah Mehsud, Selasa, menewaskan 16 gerilyawan lokal dan asing, beberapa pejabat keamanan mengatakan.

Serangan itu, dilakukan oleh yang diduga pesawat tak berawak AS, menghancurkan kompleks di daerah Zangara di Waziristan Selatan - bagian dari daerah suku di perbatasan Afghanistan, tempat gerilyawan garis keras bersembunyi.

Sebuah rudal menghantam tempat persembunyian Taliban dan dusun kecil Chinakai, menewaskan beberapa gerilyawan asing dan lokal, kata seorang pejabat keamanan Pakistan tanpa menyebut nama, merujuk pada yang diduga gerilyawan al Qaida dan Taliban.

Seorang pejabat berpangkat tinggi melukiskan sasaran itu sebagai bekas kantor Mehsud, yang memiliki hadiah lima juta dolar di kepalanya, dan hadiah 615.000 dolar di Pakistan untuk yang diduga dalang banyak pemboman mematikan.

Tidak jelas dengan segera apakah sasaran bernilai-tinggi itu hadir pada waktu tersebut.

Yang diduga serangan AS dan serangan udara Pakistan makin meningkat terhadap markas Mehsud, yang dilukiskan oleh Deplu AS sebagai fasilitator penting al Qaida di wilayah suku Pakistan yang bergunung-gunung itu.

"Enambelas gerilyawan tewas dan sedikitnya delapan orang yang lain terluka dalam serangan rudal itu. Empat orang di antara yang tewas adalah orang asing dan sisanya orang setempat," seorang pejabat keamanan Pakistan mengatakan.

Kewarganegaraan orang-orang asing itu tidak diketahui dengan segera.

Pejabat keamanan lainnya memastikan jumlah korban itu dan mengatakan 12 mayat telah ditarik dari bawah puing kompleks yang hancur akibat serangan tersebut.

AS telah menempatkan Pakistan di pusat perang terhadap al Qaida dan meluncurkan 4.000 marinir ke markas Taliban di Afghanistan selatan di bawah serangan besar yang dilancarkan sebagai bagian dari rencana perang besar baru.

Militer AS biasanya tidak mengkonfirmasi serangan pesawat mata-mata, tapi pasukan bersenjatanya dan CIA yang beroperasi di Afghanistan merupakan satu-satunya pasukan yang mengerahkan pesawat tak berawak itu di wilayah tersebut.

Tentara Pakistan telah mendesakkan pertempuran dua bulan untuk mengeluarkan geriyawan Taliban di tiga distrik di Pakistan baratlaut itu dan telah melakukan serangan udara di Waziristan selatan sebelum serangan darat yang telah diperkirakan secara luas terhadap Mehsud.

Washignton melukiskan daerah suku di bagian baratlaut Pakistan yang sulit itu sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi Amerika, dan mengatakan gerilyawan al Qaida dan Taliban merecanakan serangan terhadap sasaran Barat dari tempat persembunyian gerilyawan di tempat itu.

Pakistan secara terbuka menentang serangan AS, mengatakan mereka telah melanggar kedaulatan wilayahnya dan memperdalam permusuhan di antara penduduk. Sejak Agustus 2008, sedikitnya 45 serangan seperti itu telah menewaskan sekitar 450 orang.

Mehsud dipersalahkan karena beberapa serangan terburuk di Pakistan, termasuk pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto pada Desember 2007.

Sekitar 2.000 orang telah tewas dalam pemboman Islamis di seluruh negara itu sejak pasukan pemerintah mengepung sebuah masjid kelompok garis keras di Islamabad Juli 2007.

Serangan Selasa terjadi empat hari setelah yang diduga pesawat tak berawak AS lainnya menyerang tempat persembunyian Noor Wali, komandan yang bersekutu dengan Mehsud di tempat lainnya di Waziristan Selatan dan menewaskan sedikitnya tujuh gerilyawan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009