Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Ribuan warga Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu pagi mulai pukul 07.00 WIB mendatangi sejumlah lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan hak pilihnya pada Pemilu Presiden (Pilpres).

ANTARA melaporkan, tingginya antusiasme warga setempat terhadap Pilpres terbukti dengan dibukanya proses pencontrengan di sejumlah TPS oleh panitia pada pukul 07.30 WIB, atau setengah jam lebih awal dari ketetapan KPU.

"Puluhan pemilih sudah berkumpul di TPS 4 sejak pukul 07.00 WIB. Mereka berasal dari RT 01, 02, 03, RW 02 Desa Sriamur," ujar Ketua Kelompok Panitia Pamungutan Suara (KPPS), Desa Sriamur, Muryadi (28), di Tambun, Rabu.

Pemilih sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS ini berjumlah 648 orang yang  diantaranya adalah Wakil Bupati Bekasi Darip Mulyana.

"Bapak Darip adalah bagian warga kami. Kebetulan beliau dan orang tuanya tinggal di RT02 RW 02 Desa Sriamur, persis bersebelahan dengan TPS 4," ujarnya.

Suasana sama terjadi di TPS 5 Desa Sriamur yang terletak di RT 06 RW 05 Desa Sriamur. hingga pukul 08.00 WIB, dari total DPT berjumlah 512 orang yang terdiri dari RT 05, 06, 07 RW 05, jumlah warga yang telah melakukan pencontrengan berjumlah 21 orang.

Setiap TPS dijaga oleh rata-rata seorang polisi dan dua Linmas, sementara perangkat kerja TPS terdiri atas tujuh anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan satu Panitia Pengawas Lapangan (PPL).

"Logistik tiba dari kantor kecamatan ke TPS pukul 06.00 WIB. Saat ini kami memiliki satu kotak suara, ratusan surat suara sesuai dengan jumlah DPT ditambah dua persen cadangannya. TPS akan kami tutup pukul 13.00 WIB," ujar anggota PPL TPS 05, Dodi (29).

Karyadi (42) perwakilan pemilih mengaku sangat antusias mengikuti jalannya Pilpres hari ini.

"Saya bangun lebih awal dari hari biasanya pada pukul 05.30 WIB. Saya datang datang ke TPS bersama orang tua saya untuk memberikan suara kami pada Calon Presiden yang peduli pada kemajuan Kabupaten Bekasi," ujarnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009