Surabaya, 8/7 (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Muhammad Asfar, M.Si., menilai peluang Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 berlangsung satu atau dua putaran masih "fifty-fifty" (50 persen berbanding 50 persen atau imbang).

"Bisa saja, pilpres akan berlangsung satu putaran, tapi kalau mencermati aturan untuk satu putaran agaknya peluang satu atau dua putaran masih fifty-fifty," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Rabu pagi.

Menurut dia, perolehan di atas 50 persen saja tidak cukup, namun kemenangan itu berada pada 50 persen provinsi (17 provinsi dan semua provinsi mencapai kemenangan di atas 20 persen.

"Kalau survei yang kami lakukan pada awal Juni lalu, peluang kemenangan SBY-Boediono dalam satu putaran masih memungkinkan, tapi kami tidak tahu perkembangan dalam satu bulan terakhir," katanya.

Apalagi, kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unair Surabaya itu, pemilih rasional mencapai 30 persen lebih, sehingga mereka tidak akan mudah terpengaruh dengan janji-janji.

Secara terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Daerah (Kamda) SBY-Boediono di Jatim, M Anwar Rahman S.H., meyakini pasangan SBY-Boediono akan menang dalam satu putaran.

"Kalau kalkulasi nasional, SBY-Boediono akan meraup suara sebesar 55 persen, tapi khusus di Jatim diperkirakan lebih besar hingga kisaran 63 persen," katanya.

Wakil Ketua DPW PKB Jatim itu menambahkan kalkulasi itu akan menyebar pada semua provinsi, sehingga pilpres akan dapat berlangsung dalam satu putaran.

Sementara itu, mantan Cagub Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa memprediksi pilpres akan berlangsung dalam dua putaran bila prosedurnya berjalan secara jujur dan adil (jurdil).

"Kalau jurdil, saya kira seharusnya dua putaran," katanya ketika ditemui saat hendak mencentang di kawasan Jemurwonosari, Surabaya. ***1***

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009