Cirebon (ANTARA News) - Pelaksanaan pemilihan presiden di tempat pemungutan suara (TPS) 17 Kampung Banda Kerep, Kelurahan Argosunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, mengunakan kunyit sebagai pengganti tinta celup jari.

"Pengganti tanda sehabis pencontrengan dengan kunyit tersebut tetap sah," kata Ketua Panwwaslu Kota Cirebon Wasikin dan Ketua KPU Kota Cirebon Didik Nursdigiq kepada wartawan di Cirebon, Rabu.

TPS 17 terletak di lingkungan pesantren Benda Kerep yang pemilihnya banyak dari kalangan kiai dan santri.

Salah seorang Pemimpin Pondok Pesantren Benda Kerep, KH. Mohammad Miftah, mengatakan penandaan dengan kunyit tersebut merupakan permintaannya kepada KPPS.

Alasannya, penggunaan tinta dapat menutup pori-pori jari tangan yang dapat menghabat masuknya air wudhu. "Kalau air wudhu tidak masuk, maka wudhunya juga tidak syah yang mengakibatkan ibadah seperti shalat juga tidak syah," katanya.

Karena itu, ia minta kepada KPPS untuk menggunakan kunyit atau tanaman pacar yang diyakini tidak menghambat air masuk ke pori-pori.

"Alhamdulillah, permintaan kami dikabulkan" katanya.

Sementara itu, Ketua KPPS 17 Benda Kerep Wahidin menyebutkan, di TPS tersebut terdapat 659 DPT.

Warga yang sudah mencontreng disediakan dua alat penadaan sehabis mencontreng yaitu tinta dan kunyit.

Dikatakannya, yang menggunakan kunyit sebagai alat penandaan hanya berkisar puluhan orang. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009