Mudah-mudahan tidak ada aral melintang distribusi dan dinamika lapangan yang membuat harga tidak stabil
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan stok beras hingga akhir tahun diprediksikan sebesar 4,7 juta ton.

"Perincian stok sampai akhir 2020 diperkirakan stok beras masih 4,7 juta ton," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa, seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Presiden: Manajemen pengelolaan beras kunci antisipasi krisis pangan

Airlangga Hartarto mengatakan Bulog memiliki tugas menjaga lebih dari 1 juta ton cadangan beras pemerintah.

Bulog, kata Airlangga, akan menyerap 900 ribu hingga 1,4 juta ton gabah petani. Di sisi lain dengan adanya program bantuan sosial (bansos) berupa 450 ribu ton beras dari pemerintah, Bulog juga akan menyerap lebih banyak Gabah Kering Giling (GKG) milik petani.

Baca juga: Kementan sebut neraca beras nasional hingga Juni surplus 6,4 juta ton

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan secara umum stok 11 komoditas yakni beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging kerbau, telur ayam ras, minyak goreng, dan gula pasir diproyeksikan dalam posisi aman hingga Juni.

Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo, neraca pangan sampai Juni dari 11 komoditas itu dalam kondisi aman dan dalam kendali pemerintah.

"Mudah-mudahan tidak ada aral melintang distribusi dan dinamika lapangan yang membuat harga tidak stabil," ujar Mentan.

Baca juga: Menko Perekonomian: Stok gula pasir akan naik pada Mei-Juni

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi kuartal I sesuai prediksi pemerintah

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020