Jakarta (ANTARA News) - Cawapres Prabowo Subianto membantah tuduhan telah melakukan orasi politik pada masa tenang 7 Juli 2009, seperti yang dilaporkan tim Kampanye capres dan cawapres SBY-Boediono pada Bawaslu.

"Pada 7 Juli 2009, itu kami berada dalam rumah dan tidak melakukan orasi politik," kata Prabowo, kepada wartawan di kantor Bawaslu, di Jakarta, Kamis.

Prabawo menyatakan itu terkait panggilan Bawaslu guna mengklarifikasi tuduhan kepada pasangan capres Megawati-Prabowo yang telah dilaporkan tim kampanye SBY-Boediono ke Bawaslu.

Menurut dia, setiap hari dirinya diliput oleh wartawan, dan justru itu ia berharap untuk juga ditayangkan.

"Saya tidak mengerti ini demokrasi dan dinamika demokrasi. Tiap aktivitas saya terus saja diliput wartawan," katanya.

Ia mengatakan, tidak pernah membayar wartawan yang telah menayangkan beritanya. Penyiaran merupakan keputusan media yang bersangkutan.

Namun, katanya lagi, ketika penayangan iklan, dan sudah dibayar pun justru banyak yang diblokir.

Prabowo juga mengatakan dirinya tidak bisa melakukan pelarangan pada wartawan hingga kegiatan `nyekar` ke kuburan orang tuanya pun juga diikuti wartawan.

Secara pribadi Prabowo mengemukakan pendapatnya jika masyrakat bisa berfikir positif bahwa kegiatan seorang publik figur dan konstetan politik dimana saja hingga di rumah sendiri, wajar diikuti wartawan.

Menanggapi pertanyaan pers tentang apakah dia akan menanggapi pengaduan tersebut dengan sikap melapor balik tim kampanye capres dan cawapres SBY-Boediono, ia justru lebih memilih memikirkan masalah DPT.

Masalah DPT, katanya, sangat substansial dan sangat prinsip. Karena puluhan juta masyarakat yang wajib pilih tidak terdaftar dalam DPT. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009