Semarang (ANTARA News) - Pembangunan jalan tol Semarang-Solo tidak mendapati hambatan dan konstruksi untuk ruas Semarang-Ungaran dan Ungaran-Bawen ditargetkan selesai Juni 2010.

"Pelaksanaan fisik lapangan untuk jalan tol Semarang-Solo relatif tidak ada hambatan atau kendala yang berarti," kata Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam rapat paripurna pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Jateng tahun anggaran 2008 di Semarang, Jumat.

Pembangunan jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75,60 km terdiri dua ruas yakni ruas Semarang-Bawen sepanjang 23,10 km dan ruas Bawen-Solo sepanjang 52,50 km.

Ruas Semarang-Bawen dibagi dua seksi. Seksi I Semarang-Ungaran sepanjang 14,10 km dan seksi II Ungaran-Bawen sepanjang 9 km.

"Realisasi kemajuan pengadaan tanah untuk seksi I Semarang-Ungaran saat ini mencapai 97,50 persen," katanya.

Seksi II, lanjut Gubernur, Ungaran-Bawen sedang dalam proses tahapan rincikan tanah dan diharapkan Mei 2010 proses pembebasan lahan dapat tuntas diselesaikan," katanya.

Ia menjelaskan, pelaksanaan fisik lapangan jalan tol Semarang-Solo sampai saat ini progres fisiknya masih sesuai rencana.

Realisasi fisik sampai 6 Juli 2009, mencapai 2,73 persen lebih tinggi dari progres yang direncanakan yaitu 1,43 persen. Diharapkan pembangunan fisik konstruksi ruas Semarang-Ungaran dapat selesai Mei 2010," katanya.

Sementara target pelaksanaan pembangunan fisik untuk ruas Ungaran-Bawen Juni 2010.

Gubernur juga mengungkapkan untuk pembangunan jalan tol Semarang-Batang sesuai rencana dan jadwal diprioritaskan pada seksi I (Batang-Batang Timur) sepanjang 3,5 km.

"Sampai saat ini progres pembebasan lahan untuk seksi I telah mencapai 37,90 persen atau 13,75 hektare dari total lahan 35,82 hektare," katanya.

Prioritas selanjutnya, tambah Gubernur, adalah wilayah Ngaliyan.

Terkait pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, Gubernur menjelaskan, sampai tahun anggaran 2008 sudah dikerjakan pembangunan jalan menuju bandara sepanjang 1,1 km (empat lajur) dan dua buah jembatan Kali Siangker dengan bentang 32,60 meter dengan realisasi biaya Rp45,4 miliar.

"Sisa jalan yang belum tertangani sampai saat ini sepanjang 750 meter ke arah rencana pengembangan bandara dan pengembangan appron saat ini masih dalam proses pengkajian kerjasama antara Mabes TNI AD dengan PT Angkasa Pura I dan Menteri Keuangan," katanya.

Menurutnya, apabila nota kesepahaman antara ketiga pihak tersebut disepakati maka dapat dilakukan perjanjian kerjasama antara PT Angkasa Pura I dengan Pemerintah Provinsi Jateng.

"Untuk perbaikan landasan pacu bulan Juli ini telah dilaksanakan tender dan pekerjaan fisik akan dimulai akhir Juli 2009," demikian Gubernur.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009