Riyadh, (ANTARA News) - Arab Saudi telah mengundang negara-negara Teluk untuk mengadakan pertemuan puncak darurat Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Riyadh, Kamis, guna membahas krisis Jalur Gaza, kantor berita negara SPA menyebutkan, Rabu. Para pemimpin negara mitra di GCC "menanggapi dengan baik" undangan tersebut dan telah memastikan "pastisipasi negara mereka dalam pertemuan puncak itu", lapor kantor berita tersebut. Raja Saudi Abdullah minta pertemuan puncak itu karena ketegangan yang meluas "akibat dari agresi Israel terhadap rakyat Palestina", kata SPA. Kelompok GCC mengelompokkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar dan Oman. Liga Arab, sementara itu, menangguhkan pertemuan puncaknya di Doha dan malah akan mengundang para menteri luar negeri Arab untuk menghadiri pertemuan di Kuwait, Jumat. Perselisihan di antara negara-negara Arab mengenai apa tindakan yang akan diambil untuk mendukung HAMAS telah mengancam teralihkannya perhatian dari penderitaan rakyat Palestina di Gaza. Arab Saudi dan Mesir telah menyalahkan HAMAS atas keretakan di antara warga Palestina sehingga membantu terjadinya kekerasan yang sedang terjadi. Kedua negara mendukung permintaan Dewan Keamanan PBB Kamis lalu untuk gencatan senjata segera di Gaza guna menghasilkan penarikan tentara Israel. Permintaan itu telah ditolak oleh Israel dan diabaikan HAMAS. Arab Saudi mendukung upaya Mesir untuk membicarakan gencatan senjata antara Israel dan HAMAS, dan pada hari Selasa kedua negara itu mendukung pembicaraan mengenai Gaza oleh pemimpin Liga Arab pada pertemuan puncak ekonomi yang dijadwalkan 19 Januari di Kuwait. Namun, Suriah dan Qatar telah mengusahakan sikap Arab yang lebih keras untuk mendukung HAMAS dan menentang Israel. Suriah dan Qatar juga akan berupaya untuk menggalang dukungan untuk mengadakan pertemuan di Doha, Jumat. Qatar, Suriah, UAE, Mauritania, Aljazair, Suriah, Maroko, Libia, Sudan, Kepulauan Komoro, Oman dan pemerintah otonomi Palestina telah mengatakan akan hadir, menurut Liga Arab.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009