Jakarta (ANTARA News) - Karakteristik Jalan Jaksa telah banyak berubah, kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo setelah dia membuka Festival Jalan Jaksa, Jakarta Pusat, Jumat malam.

Menanggapi sindiran Gubernur DKI Jakarta, Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni berjanji akan segera melakukan penataan seperti yang diharapkan gubernur dan para pecinta wisata malam di kawasan Kebon Sirih itu.

"Pemkot Jakarta Pusat akan menjaga karakteristik Jalan Jaksa dengan baik. Sehingga Jalan Jaksa tidak berubah seperti Kuta Bali," ujar kata Sylviana Murni.

Upaya yang akan dilakukan, di antaranya penertiban bangunan di kawasan tersebut dan menjaga keamanan di sepanjang jalan itu. Dua tanggung jawab itu akan dikoordinasikan dengan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Kita akan berkoordinasi dengan Dinas P2B agar tidak ada bangunan yang menyimpang dari perizinan, dan dengan Satpol PP untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar," ujar Sylviana.

Perubahan karakteristik Jalan Jaksa itu antara lain merujuk pada kenyataan banyaknya turis asing menenggak minuman keras di pinggir jalan, musik hidup di sejumlah tempat, dan adanya kekhawatiran kawasan itu menjadi tempat prostitusi.

Kepala Suku Dinas Pariwisata Jakpus Dewi Susanti mengatakan, Festival Jalan Jaksa (FJJ) tahun ini bisa dibilang jauh lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya.

Ratusan warga dan para turis asing antusias melihat festival Jalan Jaksa. Berbagai hiburan khas Betawi, sajian kuliner, serta pameran produk busana, mewarnai festival tahunan ini.

"Festival Jalan Jaksa juga dimeriahkan dengan acara seni dan kebudayaan Betawi, mulai dari tari bandar Jakarta, wayang barata, hingga layar tancap. Seluruh pertunjukan ini akan disuguhkan bagi warga Jakarta secara gratis. Karena itu, warga datang berbondong-bodong menikmati acara ini dengan antusias," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009