Palembang (ANTARA News) - Bayi kembar siam dempet perut Rafa dan Rafi yang telah dipisahkan Kamis (9/7), kondisinya membaik terbukti mereka sudah tidak menggunakan alat bantu pernafasan dan sudah bisa minum susu serta buang air dengan normal.

Direktur Medis dan Keperawatan RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dr H Kemas Yamin Alsoph, di Palembang Minggu membenarkan bahwa kondisi keduanya membaik, meski belum melewati masa kritis.

Kondisi bayi laki-laki asal Muara Enim itu kini terus berkembang baik bahkan diluar perkiraan tim medis karena kini tidak hanya sudah mampu menerima asupan susu tetapi selang bantuan pernapasannya pun telah dilepas, katanya.

Menurut dia, hal itu tentunya sangat mengembirakan meskipun tim medis sampai kini masih menunggu masa kritis lima hari berakhir.

Sel darah merah atau trombosit Rafa-Rafi juga telah normal sehingga diharapkan kondisi tersebut terus bertahan dan bayi kembar itu bisa hidup normal, tambahnya.

Ia mengatakan, sebelumnya Jumat (19/7) trombosit anak pasangan Edi Irawan dan Aprianti itu sempat turun menjadi 40 ribu, namun sudah membaik ke 80 ribu.

Membaiknya sel darah merah menjadi parameter kalau kondisi keduanya stabil, katanya.

Dia menjelaskan, walaupun kondisi bayi terus membaik tetapi tim dokter ahli terus memantau secara intensif perkembangan kesehatan bayi Rafa-Rafi tersebut.

Tim dokter ahli secara intensif melakukan pemantauan dan siap untuk melaksanakan berbagai tindakan agat bayi tersebut bisa melalui masa kritis, ujarnya.

Sementara itu, dokter ahli bedah anak RSUP Mohammad Hoesin yang menjadi ketua tim operasi bayi kembar siam dempet perut pertama di rumah sakit tersebut, dr Sindu Saksono mengatakan, atas kesiapan dan tersedianya dokter ahli dan alat operasi pinjaman dari rumah sakit lain pemisahan bayi itu berhasil dengan sukses.

Dokter ahli dari RSUD dr Soetomo Surabaya juga sangat membantu tim yang dipimpinnya itu sehingga operasi juga berjalan lancar dan cepat, katanya.

Sindu juga mengaku, sangat berterimakasih dengan dukungan dari berbagai pihak yang telah membangkitkan semangat tim untuk melakukan operasi pemisahan bayi kembar perdana di rumah sakit tersebut.

Termasuk bantuan doa atas kesuksesan operasi pemisahan itu, ujarnya.

Namun ia menambahkan, sampai kini tindakan intensif dimasa kritis kedua bayi itu masik terus dilakukan.

Dengan demikian kedua bayi itu dapat hidup sehat dan normal, tambahnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009