Magetan (ANTARA News) - Perempuan yang diduga kuat korban mutilasi ditemukan di bawah Jembatan Mojosemi, tepatnya di Dusun Mojosemi, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jatim, Minggu.

Penemuan diketahui oleh Kaderi (40) warga dusun sekitar yang saat itu bersama dua orang temannya, Sukir dan Samsir, saat hendak memperbaiki pipa saluran air yang berada di bawah jembatan.

"Waktu itu, sekitar jam 14.00 WIB, Saya dan Sukir mau mengecek pipa air yang ada di bawah jembatan. Saya curiga dengan sebuah tas plastik berwarna merah. Setelah kami lihat dengan seksama, ternyata isinya potongan daging manusia. Karena takut, kami langsung melapor ke kantor polisi terdekat," katanya.

Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi. Setelah dilihat dengan seksama, potongan tubuh tersebut hanya bagian perut hingga pangkal paha. Diduga kuat potongan daging tersebut merupakan potongan tubuh berjenis kelamin perempuan.

Namun sayang, tidak ditemukan bagian tubuh yang lain di sekitar lokasi. Polisi juga tidak menemukan tanda pengenal lain yang dapat membantu guna mengungkap identitas korban. Untuk proses lebih lanjut, potongan tubuh perempuan tersebut dibawa ke RSUP dr. Sudono Kota Madiun.

Kapolres Magetan, AKBP Jacob Prajogo, dimintai keterangan terkait temuan ini, mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah potongan tubuh yang ditemukan di Magetan merupakan bagian tubuh lain dari korban mutilasi di Yogyakarta, DIY, yang telah ditemukan lebih awal.

"Untuk memastikan hal tersebut, Polres Magetan dan Polda Jatim akan berkoordinasi dengan Polda DIY. Kita juga telah meminta ciri-ciri dari bagian tubuh korban yang telah ditemukan lebih dulu di Yogyakarta," katanya.

Menurut Jacob, potongan tubuh yang ditemukan lebih dahulu di Yogyakarta berupa bagian kepala, tangan, dan kaki.

Sementara itu, potongan tubuh korban mutilasi saat ini telah dibawa ke instalasi kamar jenazah RSUP dr. Sudono Madiun untuk proses otopsi. Rencananya proses otopsi akan dilakukan oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, Surabaya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009