Karimun, Kepri (ANTARA News) - Perolehan suara Jusuf Kalla (JK)-Wiranto di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, pada pemilu presiden (pilpres) turun 100 persen lebih ketimbang suara untuk Partai Golkar dan Hanura pada pemilu legislatif (pileg) April lalu.

Berdasarkan hitung cepat KPU Karimun, JK-Wiranto hanya meraih 8.052 (8,3 persen) dari 96.763 suara sah pada pilpres 8 Juli 2009, kata Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU Karimun, Darman Munir, di kantornya, Minggu.

Dengan angka tersebut berarti terjadi penurunan seratus persen lebih dibandingkan suara kedua partai pendukung pasangan itu pada pileg yang meraih 16.408 dan 4.566 suara dan berhasil mengantarkan 10 legislator ke DPRD Karimun, tujuh untuk Golkar dan tiga untuk Hanura.

Khusus Partai Golkar, tujuh kursi tersebut jauh lebih banyak dari hasil Pemilu 2004 yang hanya meraih tiga kursi.

Perolehan suara JK-Wiranto berada di posisi tiga di semua kecamatan, termasuk kecamatan penyumbang kursi terbanyak saat pileg, seperti Tanjung Balai Karimun (TBK) dan Buru (dapil I) yang meraih 1.632 dan 246 suara, dulunya memperoleh 2.628 dan 1.297 suara.

Begitu juga di Meral- ebing (dapil II), jika pada pileg meraih 2.523 dan 1.840 suara, kini hanya 1.378 dan 885 suara.

Sementara di Pulau Kundur (dapil III) yang meliputi tiga kecamatan, Kundur, Kundur Barat dan Kundur Utara hanya meraih 2.468 suara yang dulunya meraih 5.816 suara.

Sedangkan di Moro dan Durai (dapil IV) dengan 774 dan 669 suara, dulu meraih 1.170 dan 1,134 suara.

Perolehan suara Hanura di dapil I, III, IV yang dulunya menyumbang tiga kursi dengan 3.683 suara juga tidak membantu mendongkrak suara pasangan nomor urut satu itu.

``Sebagian pemilih motivasinya karena hubungan emosional, seperti keluarga, sahabat atau kolega,`` kata Darman.

Menurut dia, koalisi yang dibangun di pusat tidak cukup efektif dalam mengarahkan massa partai untuk memilih kandidat pasangan yang diusung.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009