pendekatan komunitas untuk menghindari kelebihan daya tampung di TPS.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial melakukan pendekatan komunitas bagi penanganan kelompok rentan yang terdampak COVID-19 untuk menghindari kelebihan daya tampung di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

"Sesuai arahan Menteri Sosial untuk menyediakan TPS bagi anak jalanan, gelandangan dan pengemis serta penerima manfaat lainnya yang terdampak COVID-19, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial membuat beberapa skema pendekatan penanganan warga terlantar, salah satunya dengan pendekatan komunitas untuk menghindari kelebihan daya tampung di TPS," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Rabu.

Langkah yang dilakukan yaitu Dirjen Rehsos mengunjungi beberapa kampung komunitas yang hingga kini belum mendapat bantuan sosial (bansos) karena masalah administrasi kependudukan.

"Ada beberapa wilayah yang datanya tidak masuk ke pusat, maka saya cek langsung," ujar Harry.

Menurut dia, mereka sebagian besar tidak memiliki administrasi kependudukan seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) sehingga sulit mendapatkan bantuan.

"Bapak Menteri Sosial, Juliari P Batubara mengatakan bahwa data penerima bantuan itu tidak hanya dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos saja, selain dari DTKS juga bisa diusulkan, yang penting masyarakat terbantu," tambah dia.

Baca juga: Kemensos tinjau distribusi bansos dari Presiden di Jakarta Utara
Baca juga: Presiden minta data penerima bantuan sosial dibuka cegah kecurigaan


Dalam kunjungan tersebut sekaligus menyerahkan bansos dari BRI berupa paket sembako yang terdiri atas beras, minyak goreng, gula, biskuit, teh, mie telur dan susu kental manis. Selain itu, warga juga diberikan alat kesehatan berupa cairan pencuci tangan dan masker.

Lokasi yang dikunjungi adalah Rumah Singgah Balarenik/Sanggar Pemulung, Kampung Sawah RT 004/05 Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi. Dirjen Rehsos menyerahkan 25 Paket Sembako dari BRI. Rumah singgah ini dihuni oleh para pemulung di sekitar wilayah Bintara Jaya, Bekasi.

Lokasi lain yang dikunjungi yaitu Kampung Rawadas Pondok Kopi Duren Sawit Jakarta Timur binaan Yayasan Education Religius Bee Entertainment (ERBE) yang diketuai oleh Abdul Rohim. Dirjen Rehsos pun menyerahkan 25 paket sembako. Kunjungan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Suku Dinas Sosial Jakarta Timur

Lokasi berikutnya, yaitu Kampung Sumur Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur binaan Yayasan Swara Peduli yang diketuai oleh Endang Mintarja. Dirjen Rehsos juga menyerahkan bantuan berupa 25 paket sembako dari BRI.

Komunitas pemulung ini akan menjadi sasaran penanganan oleh Kemensos melalui LKS dengan pendekatan komunitas, yaitu penguatan keluarga secara langsung di lokasi komunitas melalui LKS. Selain penguatan keluarga, intervensi edukasi dan bantuan sosial pun akan dilakukan di komunitas.

Edukasi tersebut berupa pengetahuan tentang bahaya COVID-19, pencegahan penyebarannya, hingga kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah demi memutus mata rantai penyebaran penyakit tersebut.

Baca juga: Mensos pastikan bansos jangkau kelompok rentan terdampak COVID-19

Kemensos minta pemda mutakhirkan data penerima bansos

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020