Lebak (ANTARA News) - Ribuan warga Kabupaten Lebak, Banten, merayakan budaya "seren taun" menyusul tibanya musim panen padi sawah.

"Budaya ini setiap tahun diselenggarakan warga," kata Yoyo Yohenda, Sekertaris Desa Cisitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Selasa.

Yoyo mengatakan, budaya seren taun ini sudah berlangsung sejak nenek moyang dengan dihadiri oleh "kokolot" atau tetua setempat.

Perayaan ini merupakan simbol kemakmuran, karena diselenggarakan setelah musim panen raya.

Selain itu, budaya seren taun juga sebagai intropeksi diri apa yang dikerjakan perbuatan atau tingkah laku selama setahun ke belakang.

Kegiatan budaya ini, kata dia, sejak tahun 1621 hingga saat ini masih dilestarikan oleh anak cucu.

"Kami kahwatir terkena musibah bila tidak melaksanakan budaya seren taun," katanya.

Perayaan seren taun ini, lanjut dia, warga juga dihibur oleh berbagai kesenian daerah, seperti dogdog lojor, angklung buhun, rengkong, dan hiburan rakyat.

"Hiburan ini berlangsung selama tiga hari," katanya.

Dia mengatakan, diperkirakan hasil produksi padi pada perayaan seren taun ini menyusut sekitar lima persen dibanding tahun lalu.

Penyusutan ini, tambah dia, banyak warga yang beralih profesi menjadi gurandil (penambang emas) di sekitar Kecamatan Cibeber.

Bahkan, warga di sini setiap tahun musim panen dua kali, namun kali ini hanya sekali musin panen.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009