Jakarta, (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menyatakan, tim dari kepolisian dibantu anggota TNI melakukan pemeriksaan atau" penyisiran kawasan tempat terjadinya penembakan karyawan PT Freeport, untuk mencegah terulangnya kasus serupa.

"Teman-teman dari Densus dan TNI bergabung untuk "menyisir "wilayah tersebut. Memang dinamika disana cukup tinggi sehingga kita ada peningkatan kewaspadaan," kata Kapolri sebelum mengikuti sidang kabinet paipurna di Kantor Presiden Jakarta, Selasa siang.

Ia menjelaskan, saat ini Tim dari kepolisian masih melakukan langkah investigasi untuk menemukan pelaku penembakan.

"Nanti kalau ada perkembangan akan disampaikan. Dari operasi yang kita lakukan sekarang, diharapkan hasilnya hbisa positif," tegasnya.

Meski demikian, Bambang Hendarso mengatakan, hingga saat ini belum bisa menyimpulkan siapa pelaku penembakan.

"Seperti yang di Yapen Waropen, kita berhasil menangkap beberapa pelaku yang terindikasi OPM, di Timika kita masih menuggu hasil Tim ini bekerja," katanya.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di tempat yang sama mengatakan, lokasi penembakan di KM 50 memang secara klasik dianggap sebagai tempat yang rawan.

"Menurut laporan dari sana, disinyalir memang ada, di KM 50 memang daerah klasik. Kita sarankan kepada kepolisian agar itu diperketat dan kita juga menyiapkan satgas untuk mengadakan gerakan bersama kepolisian. Hingga saat ini belum ada penambahan personel dan belum ada tersangka yang ditangkap," kata Panglima TNI.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009