Aruk, Kalbar (ANTARA News) - Warga perbatasan RI-Malaysia dan Bupati Kabupaten Sambas, Burhanuddin Arasyid, menyatakan rasa bangganya, karena sejak NKRI merdeka, baru Selasa (14/7) inilah mereka dapat kunjungan rombongan anggota DPR RI.

Sebanyak 12 anggota Komisi I DPR RI dipimpin Theo L Sambuaga menjadikan Pos Perbatasan Aruk sebagai lokasi pertama menyisir kawasan perbatasan RI-Malaysia di wilayah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Sesungguhnya inilah kunjungan resmi pertama dari tokoh-tokoh nasional di sini. Bahkan pejabat eksekutif tingkat pusat pun belum pernah datang," ungkapnya.

Ia berharap dengan adanya kunjungan resmi dari pihak legislatif pembangunan PLB Aruk (Kabupaten Sambas) - Biawak (Malaysia Timur) bisa secepatnya dibuka.

"Dengan dibukanya PLB Aruk diharapkan ekonomi masyarakat di kawasan perbatsan bisa lebih meningat dari sebelumnya," katanya.

Selain peningkatan dibidang ekonomi, pembukaan Aruk juga bisa meningkatkan rasa kebangsaan yang sebelumnya dinilai kurang karena tidak diperhatikan, katanya.

Ketua Tim Komisi I DPR RI, Theo L. Sambuaga, mengatakan dengan dibangunnya PLB Aruk, membuktikan pemerintah tidak hanya melakukan pendekatan dari segi keamanan melainkan juga pendekatan konfrehensif termasuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

"Maka dari itu kami melakukan Kunker menelusuri kawasan perbatasan Kalbar guna mengetahui permasalahan dikawasan tersebut," katanya.

Komisi I DPRI RI dalam Kunker ke Kalbar, selain melihat secara langsung kesiapan peresmian PLB Aruk, juga dijadwalka akan mengunjungi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong, Kabupaten Sanggau.

Dalam Perjalanan darat menelusuri PLB Aruk dari Pontianak dengan jaral sekitar 378 kilometer, sekitar 87 kilometer dari Kota Sambas ke PLB Aruk kondisi jalannya masih hamparan tanah kuning yang belum diaspal.

Sebagian besar jalan menuju PLB Aruk yang dilewati masih belum berpenghuni.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009