Jakarta (ANTARA News) - Pasar properti terdiri dari, perkantoran, pusat belanja, apartemen milik dan sewa, dan kawasan industri cenderung mengalami penurunan sehubungan terjadinya perlambatan ekonomi.

"Ekonomi Indonesia terus melambat dari 4,3 persen menjadi 4 persen pada kuartal II tahun 2009," kata Direktur Riset Cushman&Wakefield, Lini Djafar di Jakarta, Kamis, saat menyampaikan kinerja sektor properti kuartal II tahun 2009.

Dia menyampaikan, perkantoran sewa akan terjadi perlambatan permintaan sewa, permintaan akan lebih banyak pada ruang perkantoran dengan luas kurang dari 100 meter persegi.

"Tingkat penyerapan ruang perkantoran hanya 42 persen yang dipicu lesunya aktivitas bisnis serta efisiensi yang dilaksanakan sejumlah perusahaan dengan menurunkan luasan ruang perkantoran," tuturnya.

Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut pada dalam jangka pendek ke depan, meski demikian harga sewa tidak terpengaruh bahkan cenderung stabil sampai dengan akhir tahun 2009, paparnya.

Sementara di luar area pusat bisnis Jakarta tercatat lima proyek perkantoran menyelesaikan pembangunan sehingga menambah luasan 50.00 meter persegi sehingga keseluruhan ruang kantor 2,4 juta meter persegi.

Kemudian untuk pusat belanja juga mengalami perlambatan selain faktor ekonomi juga pindahnya penyewa (tenat) ke lokasi-lokasi pusat belanja baru seperti Raja Electronic di Mall of Indonesia, Best Denki Pluit Village, dan Electronic Solution di Pejaten Village, paparnya.

Sejumlah tenant memilih menunggu hasil Pemilu sebelum mengembangkan usahanya terutama di lokasi-lokasi yang baru, berbagai pusat belanja saat ini menggelar promosi untuk menggairahkan penjualan, jelasnya.

Kemudian untuk apartemen sewa dan milik juga turun, dapat dilihat pada apartemen milik yang tingkat penjualan kumulatif turun rata-rata 0,3 persen, jelasnya.

Rusunami juga disebut mengalami penurunan sebagai akibat persoalan ijin yang bedampak disegelnya sejumlah proyek.

Kondisi melemah ini akan terus berlanjut pada kuratal berikut, jelasnya.

Kondisi serupa juga terjadi di kawasan industri tingkat penyerapan turun 76 persen menjadi 15,6 hektar dari penyerapan sebelumnya 64,7 hektar, merupakan terendah dalam empat tahun terakhir.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009