Jayapura (ANTARA News) - Mabes Polri menjadwalkan mengirim lagi sekitar 60 personel Polri ke Timika untuk memperkuat pasukan yang sebelumnya sudah dikirim ke wilayah tersebut.

Kapolda Papua Irjen Pol Bagus Ekodanto kepada ANTARA di Jayapura, Kamis malam mengakui, puluhan personel itu dikirim Mabes Polri untuk memperkuat pasukan yang sudah ada.

Walaupun demikian pihaknya belum mengetahui dengan pasti kapan mereka diberangkatkan dan dengan pesawat apa.

"Hingga saat ini saya masih menunggu informasi dari Direktur Operasi Mabes Polri," kata Irjen Pol Ekodanto seraya menambahkan pasukan ini merupakan pasukan kedua karena sebelumnya juga sudah pernah didatangkan sekitar 60 orang pascapenyerangan orang tak dikenal di areal PT.Freeport.

Kapolda Papua ketika ditanya tentang hasil rapat yang dihadiri Dandrem 173 Sorong, dan Dandim Timika, Dan Lanal serta Dan Lanud Timika, mengakui, rapat itu untuk mengatur siasat.

"Memang tadi ada rapat yang membahas strategi dalam penanganan masalah yang terjadi di kawasan operasional PT Freeport," jelas Irjen Pol Bagus Ekodanto.

Kasus penembakan yang dilakukan orang tak dikenal di areal PT Freeport sejak Sabtu (11/7) telah menewaskan tiga orang, dua orang di antaranya karyawan perusahaan tersebut dan seorang anggota Polda Papua.

Anggota Polda Papua yang tewas itu tergabung dalam satgas "Amule" bertugas mengamankan obyek vital nasional termasuk PT.Freeport.

Bahkan akibat insiden penyerangan tersebut menyebabkan Pimpinan PT Freeport melarang karyawannya untuk keluar dan masuk ke Tembagapura dengan alasan keamanan dan keselamatan karyawan.

Juru bicara PT.Freeport Mindo Pangaribuan secara terpisah kepada ANTARA mengakui, akibat keputusan itu ratusan karyawan yang sebelum insiden mendapat cuti beberapa hari dan sudah berada di Timika tidak bisa kembali ke Tembapura.

Sebaliknya karyawan yang berada di Tembagapura, tidak bisa cuti karena tidak ada karyawan pengganti sehingga mereka bekerja lembur, jelas Mindo.

Untuk mencapai Tembagapura ditempuh sekitar dua jam melalui jalan darat dengan melewati tiga pos pengamanan (security). (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009