Seoul (ANTARA) - Korea Utara mengecam latihan militer Korea Selatan baru-baru ini, saat Pemimpin Kim Jong Un mengirim pesan pribadi kepada Presiden China Xi Jinping untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan menangani virus corona, menurut media pemerintah, Jumat.

Perwakilan militer Korea Utara mengatakan pada Jumat bahwa latihan militer Korea Selatan baru-baru ini merupakan provokasi berbahaya yang memancing reaksi, demikian pernyataan yang dilansir Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

"Latihan baru-baru ini dijadikan sebagai kesempatan, yang kembali membangunkan kami pada kenyataan bahwa selamanya musuh tetaplah musuh," bunyi pernyataan itu.

Korea Utara menyebutkan soal latihan militer oleh Komando Tempur Udara Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) pada Rabu (6/5), dan mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan meredam ketegangan militer.

"Semuanya kini kembali ke titik awal sebelum KTT Korsel-Korut pada 2018," menurut pernyataan itu.

Pada Minggu (3/5), Korea Selatan mengatakan pasukan Korea Utara melepaskan sejumlah tembakan ke arah pos penjagaan Korea Selatan di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara.

Baca juga: Korut dan Korsel baku tembak di perbatasan

Baca juga: Xi, Kim nyatakan akan tingkatkan hubungan bilateral China-Korut
 

Pasukan Korea Selatan membalas aksi tersebut dengan meluncurkan tembakan peringatan, tanpa adanya laporan korban.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan tembakan yang diluncurkan oleh Korea Utara sepertinya "kebetulan".

Dalam kabar terpisah, KCNA menyebutkan Kim mengirim pesan verbal kepada presiden China mengenai virus corona, kata KCNA.

"Kim Jong Un melalui pesannya menyampaikan salam hangat kepada Xi Jinping dan memberinya selamat, sangat mengapresiasi bahwa ia mengambil peluang untuk menang dalam perang melawan epidemi, yang belum pernah terjadi sebelumnya," demikian KCNA.

Kim berharap Xi  selalu sehat dan laporan KCNA mengatakan hubungan antara Pyongyang dan Beijing sangat erat.

Korea Utara mengaku tidak memiliki kasus COVID-19, tetapi sebelumnya memperketat pemeriksaan perbatasan dan langkah-langkah antiepidemi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korea Utara rayu China: "Aku Cinta Kamu, China"

Baca juga: KCNA: Kim Jong Un muncul lagi, resmikan pabrik pupuk



 

Upaya membangun perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020