Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak dua dari enam pasien korban ledakan bom di Hotel JW Marriot, Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Jakarta, Minggu siang diizinkan untuk pulang ke rumah karena kondisinya telah membaik.

Kedua pasien itu adalah Wahidul Qohar yang menderita gangguan pada telinga akibat ledakan tersebut serta Bambang Trianto menderita shok setelah terjadinya ledakan di Hotel JW Marriot dan Hotel Cartlon, kawasan Mega Kuningan pada Jumat.(17/07).

"Mereka pulang jam 13.00 atau jam 14.00 WIB," kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan Rustam S. Pakaya setelah menjenguk korban di RS Jakarta, Minggu.

Kepastian mengenai diizinkannya pulang dua pasien tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Unit Gawat Darurat RS Jakarta, dr Binsar.

Binsar mengatakan kondisi korban sudah membaik sehingga diperbolehkan pulang.

Menurut Rustam jika dua pasien tersebut pulang maka jumlah keseluruhan korban yang sudah pulang sebanyak 31 yang dirawat di sejumlah rumah sakit.

Saat ini , kata Rustam , RS Metropolitan Medical Center masih merawat 12 korban, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) satu orang, Rumah Sakit Jakarta enam orang serta delapan pasien lainnya telah dirujuk ke Singapura.

Rustam mengatakan kondisi korban yang dirawat umumnya sudah mulai membaik.

Sebelumnya pada Jumat (17/7) sekitar pukul 07.45 WIB terjadi ledakan keras yang terjadi di hotel JW Marriott yang berada di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Disusul kemudian ledakan berikutnya di Hotel Ritz Carlton lima menit kemudian yang berlokasi di kawasan yang sama. Namun ledakan tersebut tidak diiringi kebakaran dan kobaran api.

Informasi terakhir terdapat sembilan korban tewas, dan 52 korban luka-luka yang berasal dari WNA dan WNI. Para korban itu dibawa ke sejumlah rumah sakit antara lain Rumah Sakit MMC, Rumah Sakit Pusat Pertamina, Rumah Sakit Medistra, dan Rumah Sakit Kramat Jati.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009