Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat mengemukakan kepada Israel agar menghentikan satu proyek perumahan di Jerusalem Timur, dalam sengketa terbaru antara dua negara itu menyangkut permukiman, kata seorang pejabat senior Israel kepada AFP, Minggu.

Duta besar Israel untuk Washington Michael Oren dipanggil ke Departemen Luar Negeri akhir pekan lalu menyangkut proyek itu, yang bertujuan membangun uni-unit rumah di permukiman Sheikh Jarrah, kata pejabat yang tidak bersedia namanya disebut itu, mengkonfirmasikan laporan-laporan media sebelumnya.

Tidak ada segera komentar AS mengenai laporan-laporan itu.

Pihak berwenang kota Jerusalem menyetujui rencana pembangunan proyek itu, yang bertujuan untuk membangun rumah-rumah di lokasi hotel Sheperd di permukiman itu. Proyek itu dibiayai orang kaya Amerika Irving Moskowitz, yang sebelumnya menyumbang kelompok-kelompok Yahudi ultra nasionalis.

Masyarakat internasional menganggap perkampungan-perkampungan Yahudi di sebagian besar di Jerusalem Timur adalah permukiman-permukiman Israel dan masalah itu adalah salah satu hambatan-hambatan utama dalam proses perdamaian Timur Tengah yang tersendat-sendat itu.

Israel merebut Jerusalem Timur dari Jordania dalam Perang Enam Hari Tahun 1967 dan kemudian menganeksasi bagian kota itu dalam satu tindakan yang tidak diakui masyarakat internasional. Israel menganggap seluruh Jerusalem adalah ibu kotanya yang "tidak bisa dipisahkan " dan menganggap pembangunan di Jerusalem Timur bukan merupakan permukiman.

Palestina ingin menjadikan Jerusalem Timur ibukota negara mereka kelak.

Di bawah Presiden baru AS Barack Obama, Washington berulangkali mendesak Israel menghentikan seluruh kegiatan pembangunan permukiman , satu hal yang sejauh ini ditolak PM Israel Benjamin Netanyahu.

Kini ada sekitar 200.000 warga Israel tinggal di Jerusalem Timur, tempat tinggal 268.000 warga Palestina.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009