Tokyo (ANTARA News/Reuters) - Pelari marathon Jepang, Keizio Yamada, menggantungkan sepatu karetnya pada usia 81 tahun, meskipun ia kemungkinan dapat tergiur untuk kembali lari marathon jarak menengah.

Yamada, yang mewakili Jepang di Olimpiade Helsinki 1952 dan menjuarai Marathon Boston setahun kemudian, mengatakan saatnya sudah tepat baginya untuk berhenti berlari.

"Saya sudah tidak muda lagi, jadi saya tidak akan lari lagi untuk lomba jarak 42km itu," katanya kepada suratkabar Sport Hochi, Minggu.

"Saya akan terus lari untuk hiburan dan kesehatan," katanya.

Atlet yang dijuluki sebagai "Manusia Besi", Yamada tahun ini mengikuti tiga marathon, termasuk penampilannya yang ke-19 di Boston, dan menyelesaikan Marathon Tokyo dengan catatan waktu lima jam, 34 menit, dan 50 detik.

Ia merupakan salah satu pelopor lari marathon Jepang, bersama dengan Shigeki Tanaka dan Hideo Hamamura, yang juga menjuarai Marathon Boston masing-masing di tahun 1951 dan 1955.

Kokichi Tsuburaya mencantumkan olahraga tersebut di peta Jepang dengan meraih medali perunggu di marathon pria pada Olimpiade Tokyo 1964.

Putri Jepang lebih banyak berhasil dibanding rekan putranya dalam beberapa tahun belakangan ini. Naoko Takahashi merebut medali emas di Olimpiade Sydney tahun 2000 dan Mizuki Noguchi meraih medali emas di Olimpiade Athena tahun 2004.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009