Jakarta (ANTARA News) - Ratusan anak jalanan dan anak-anak usia 7 - 15 tahun dari keluarga miskin Jakarta, Bekasi, dan Bogor, ramaikan Jabore Sahabat Anak dan kemah bersama di bumi perkemahan Cibubur, pada 19-20 Juli 2009.

Selama dua hari tersebut perkemahan yang bertema "aku dan tanah airku", peserta memperoleh pengetahuan budaya Indonesia yang bisa dikenal dan dipelajarinya, melalui belajar sambil bermain.

Ketua panitia Jambore sahabat anak, Vicki S di bumi perkemahan Cibubur, Minggu mengatakan bermain merupakan salah satu hak anak Indonesia berdasarkan konvensi Hak Anak PBB tahun 1989.

"Anak jalanan bagian dari Indonesia, hak lain yang juga perlu mereka dapatkan adalah hak untuk memperoleh identitas sebagai anak Indonesia," kata Vicki dan pada anak diajarkan pula bahwa menjadi anak Indonesia itu keren.

Anak jalanan dan anak dari keluarga miskin pada Jambore tersebut memperoleh pengalaman tentang kerajinan, alat musik, work shop, serta permainan tradisional.

Acara tersebut diisi dengan bermain bersama pendamping yang terdiri atas 80 relawan, profesional dan 270 mahasiswa. Juga melibatkan peserta siswa dari berbagai sekolah di Jakarta.

Selama dua hari Jambore itu anak-anak juga memperoleh hiburan panggung gembira, bazar dan aneka lomba lainnya.

Vicki yang juga anggota Komunitas Sahabat Anak menyebutkan, Jambore ini dilaksanakan yang ke-13 kalinya sejak tahun 1997 dibukanya kegiatan yang sama.

Panitia terus menggencarkan gerakan sahabat anak yaitu sebuah gerakan untuk mengajak seluruh masyarakat turut peduli dan membantu anak memperjuangkan hak-haknya dengan menjadi sahabat anak.

Kini Komunitas Anak memiliki delapan bimbingan belajar di Prumpung, Grogol, Cijantung, Gambir, Manggarai, Senen, Tanah Abang, dan Mangga Dua. Sahabat anak mendukung Kampanye "stop beri uang, jadilah sahabat anak".(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009