Kupang (ANTARA News) - PT. Guangshou Co. Ltd, sebuah perusahaan asal Cina akan mengambil alih pengelolaan PT. (Persero) Semen Kupang yang sudah tidak beroperasi lagi sejak Maret 2008 lalu akibat krisis keuangan dan manajemen.

"Saat ini perusahaan tersebut sedang melakukan negosiasi dengan pemerintah daerah (Pemda NTT) dan Bank Mandiri guna menyelesaikan hutang-hutang pada bank tersebut," kata Asisten Pembangunan Setda NTT, Partini Harjokusumo setelah pertemuan dengan "Managing Director" Guangshou Group, Zhang Hui, di Kupang, Selasa.

Dia mengatakan, PT.Guangshou juga bersedia melunasi utang pabrik di Bank Mandiri sebesar Rp400 miliar, sebelum membeli aset pabrik yang dijual kurang lebih senilai Rp300 miliar.

PT. Guangshou, kata Partini, menawarkan tiga opsi kepada pemerintah untuk mengambilalih pabrik yang bangkrut sejak Maret 2008 tersebut. Tiga opsi yang ditawarkan adalah mengambil alih seluruh aset, mengelola bersama pemerintah daerah dan meremajakan seluruh aset perusahaan.

Menurut Partini, pemerintah menyetujui opsi pertama, tetapi saham pemerintah daerah di pabrik tersebut hanya sebesar 1,12 persen, dan saham tersebut tidak akan hilang. "Kita tidak akan menjual asset kita, walaupun asset pemerintah kecil di perusahaan tersebut yang berupa tanah kurang lebih seluas 100 hektare," katanya.

Sementara saham Bank Mandiri sebesar 35,39 persen, katanya, dipastikan hilang setelah pelunasan utang, sedangkan pemerintah pusat tetap memiliki saham 61,48 persen. Selanjutnya, setelah proses pengambilalihan selesai, baru dilakukan negosiasi ulang soal saham dan sistem bagi hasil dengan pemerintah.

Dia mengatakan, setelah bangkrut, pabrik tersebut ditangani PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Beberapa kali pabrik semen ditawarkan kepada sejumlah investor asing, tetapi terbentur pada persoalan utang pabrik tersebut yang dinilai terlalu besar.

"Pemerintah ingin perusahaan yang membeli pabrik harus bersedia melunasi utangnya," katanya.

Pemerintah Provinsi NTT, lanjut dia, juga meminta agar seluruh tenaga di pabrik tersebut dipekerjakan kembali sesuai bidang keahliannya, namun, pihak Guangshou, menurut Partini, akan merekrut lagi tenaga kerja dua kali lipat dari tenaga kerja yang ada sebanyak 262 orang. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009