Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengingatkan pihak tertentu yang ingin melancarkan protes terhadap hasil Pemilu Presiden 2009 agar menyalurkannya melalui sistem dan tatanan yang berlaku.

Dalam pidato pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa malam, Presiden mengajak semua pihak untuk menghapuskan suasana persaingan dan kompetisi yang begitu keras terasa selama rangkaian kampanye Pemilu 2009.

"Pemilu lazim diwarnai ketegangan dan kampanye keras sehingga suhu politik meningkat. Bahkan, di antara anak bangsa bisa berjarak satu sama lain," ujarnya.

Pemilu 2009 yang telah berjalan aman, damai, dan lancar, lanjut Presiden, sudah seharusnya diikuti pula dengan rekonsiliasi semua pihak sehingga persatuan dan kesatuan bangsa yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia dapat dipererat.

Untuk itu, ia meminta agar segala bentuk keberatan terhadap hasil Pemilu 2009 disalurkan melalui sistem hukum dan tata cara yang telah diatur.

"Jika ada pihak-pihak yang ingin melancarkan protes dan aduan, semua bisa dilancarkan sesuai tatanan yang berlaku," ujarnya.

Presiden mengajak semua komponen bangsa untuk menunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi yang berkembang di Indonesia adalah demokrasi matang dan penuh keteduhan.

Apalagi, lanjut dia, Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang seharusnya memberi sumbangan yang membawa kebaikan dan rahmat kepada dunia seperti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Presiden menyatakan, demokrasi yang ingin dibangun oleh Indonesia adalah yang menjunjung tinggi martabat dan etika sehingga setelah usai pelaksanaan Pemilu 2009, semua pihak seharusnya mampu untuk membangun kebersamaan demi masa depan yang lebih baik.

"Ke depan, dengan selesai proses Pemilu, kita harus bisa bersama, kita hapus sejarah selama kompetisi, dan bangun kembali harmoni kebersamaan di antara warga bangsa," ujarnya.

Sesuai dengan pembangunan masyarakat Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah, Presiden Yudhoyono mengingatkan, masa depan Indonesia harus bisa membangun kesejahteraan serta meningkatkan partisipasi politik dari masyarakat.

Peringatan Isra Miraj 1430 Hijriah di Mesjid Istiqlal juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah beserta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009