Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN mendukung Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengakuisisi Bank Bukopin jika memang bisa memberi nilai tambah bagi perusahaan.

"Kalau lebih baik dan membuat BRI semakin besar dan luas, kenapa tidak (akuisisi)," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.

Meski begitu Sofyan mengaku belum mendapat laporan dari manajemen BRI soal wacana tersebut. "Belum, tapi silahkan lapor," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini kepemilikan saham pemerintah di Bukopin sekitar 18 persen, dan sisanya dikuasai asing.

Sebelumnya berkembang wacana BRI akan mencaplok Bukopin demi memperluas layanan.

Menurut Sofyan, BRI tentu sudah mengkaji plus minus mengambilalih Bukopin.

"BRI sudah bagus dengan jaringan yang sangat luas. Namun masuk ke sektor koperasi masih terbatas," ujarnya.

Jadi diutarakannya, kalau aksi korporasi itu membuat sistem perbankan lebih bagus tentu harus dijalankan.

"Yang penting dikelola dengan baik. Kalau malah lebih buruk lebih baik tidak usah," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009