Washington (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates, Ahad menuju Timur Tengah sebagai bagian dari upaya mendorong hubungan diplomatik yang diperluas oleh Presiden Barack Obama untuk menegakkan perundingan perdamaian yang rentan antara Israel dan Palestina, kata para pejabat AS.

Pimpinan Pentagon melakukan pembicaraan di Israel dan Jordania bersamaan dengan kunjungan diplomat tingkat tinggi pada pekan yang sama oleh utusan AS untuk Timur Tengah, George Mitchell, dan satu delegasi yang dipimpin oleh penasehat keamanan nasional Obama, James Jones.

Kesibukan diplomasi juga diperkirakan akan difokuskan pada sengketa program nuklir Iran, karena pemerintahan Obama mengisyaratkan pencapaian lebih dari target dengan Teheran, yang ditunggu sampai setelah pemilihan presiden 12 Juni.

Jones dijadwalkan akan memimpin delegasi ke Israel dan Tepi Barat, Selasa sampai Kamis, `untuk membahas skala luas berbagai persoalan dalam hubungan kami dengan Israel dan Pemerintah Palestina," kata seorang pejabat Gedung Putih seperti dikutip AFP.

"Kunjungan ini dilakukan berkaitan dengan pembicaraan-pembicaraan utusan khusus Mitchell dan Menteri Pertahanan Gates, beberapa hari sebelumnya."

Gates akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, Senin, sebelum mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kata para pejabat pertahanan.

Ia dijadwalkan terbang ke Jordania, di mana diperkirakan akan membahas upaya-upaya perundingan regional, masalah Iran dan penarikan tentara AS di Irak, dan masalah-masalah lain dengan Raja Abdullah II.

Putaran diplomasi AS dengan Israel ini terjadi di tengah-tengah ketegangan antara dua negara sekutu itu, dan kecaman dari seorang menteri Israel terhadap sikap Washington mengenai cara penanganan masalah nuklir Iran.

Menteri Layanan Intelijen dan Meridor pekan lalu mengatakan, komentar-komentar Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengisyaratkan, bahwa Washington `sudah takluk` kepada Iran untuk mengemabngkan senjata nuklirnya.

Namun seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada para wartawan di Washington, mengenai kecemasan sama Israel terhadap program nuklir Teheran yang kontroversi itu.

Israel, AS dan negara-negara Barat khawatir program nuklir Iran dijadikan kedok untuk menghasilkan senjata nuklir, suatu tuduhan yang dibantah keras Iran, dan mengatakan bahwa pihaknya megembangkan energi nuklir untuk kepentingan damai.

"Saya tidak menyatakan adanya jarak mengenai bagaimana serius tantangan yang kami hadapi," kata pejabat itu.

Kalangan Israel tidak menentang keinginan Obama untuk membuka dialog dengan Iran, namun ada pesimistis mengenai prospek dialog itu berlangsung sukses, kata pejabat tersebut.(*)

Pewarta: Ardianus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009