Jakarta,(ANTARA News) - Tim dari pasangan calon presioden Jusuf Kalla- calon wakil presiden Wiranto akan mengajukan gugatan terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2009 ke Mahkamah Konstitusi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin sore .

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA di Jakarta, Senin, Tim JK-Wiranto akan datang ke Gedung MK pada sekitar pukul 15.30 WIB.

Para wartawan baik dari media cetak maupun elektronik telah berdatangan di MK sejak Senin pagi hari antara lain karena sebelumnya terdapat informasi bahwa kedatangan Tim JK-Wiranto adalah sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun, hingga berita ini diturunkan masih belum terlihat kedatangan satu pun anggota dari Tim JK-Wiranto.

Sekalipun Kalla yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu hanya menempati urutan ketiga , seorang tokoh Golkar Ginanjar Kartasasmita telah mengimbau jajaran Golkar agar menerima dan menghormati pengumuman KPU tersebut.

Sementara itu, berdasarkan pantauan ANTARA, penjagaan di sekitar Gedung MK termasuk akses masuk terlihat ketat.

Tampak sejumlah petugas keamanan baik dari pihak keamanan gedung maupun personil kepolisian menjaga dan mengawasi setiap individu yang keluar-masuk MK.

Terdapat pula serangkaian kawat berduri dan satu unit mobil "water cannon" (meriam air) di luar gedung MK.

Pendaftaran gugatan Pilpres 2009 dibuka oleh Mahkamah Konstitusi pada Sabtu (25/7) setelah pengumuman hasil perolehan suara Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum(KPU) pada hari Sabtu(25/7) .

KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilpres tersebut, dengan menetapkan pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono-cawapres Boediono sebagai peraih suara terbanyak . Peraih suara terbanyak kedua adalah Megawati Soekarnoputri- Prabowo Subianto yang diikuti Jusuf kalla-Wiranto.

Pada acara pengumuman hasil rekapitulasi tersebut, pasangan Megawati-Prabowo tidak datang sehingga hanya diwakili tim advokasi hkuku, Gayus Lumbuun.

Waktu pendaftaran itu akan berlangsung selama tiga hari kerja dan akan ditutup pada hari Selasa (28/7).(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009